Da'i Aswaja DKI Jakarta Tolak Aksi 4 November

Da'i Aswaja DKI Jakarta Tolak Aksi 4 November

Ahmad Ziaul Fitrahudin - detikNews
Rabu, 02 Nov 2016 15:58 WIB
Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom
Jakarta - Sejumlah ormas Islam akan menggelar penyampaian pendapat dalam Aksi Bela Islam pada 4 November mendatang di Jakarta. Berbeda, sekelompok ulama yang menamai diri Da'i Aswaja DKI Jakarta menolak aksi tersebut.

Kelompok Da'i Aswaja (Ahlu Sunnah Wal Jamaah) DKI Jakarta terdiri dari kelompok penceramah dan ulama Se-Jabodetabek. Mereka menolak aksi tersebut karena empat alasan.

"Pertama, kami Da'i Aswaja meminta kepada aparat penegak hukum untuk profesional dan menegakkan hukum bagi siapa pun yang melanggar hukum. Kedua, kami Da'i Aswaja menolak aksi 4 November dengan mengatasnamakan seluruh elemen umat Islam," ujar Ketua DPP Da'i Aswaja Muhmmad Fardian di Rumah Makan Bumbu Desa di Jalan Raya Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menolak aksi demo pada 4 November karena di dalamnya ada beberapa orang atau kelompok yang jelas-jelas anti-Pancasila dan anti kesatuan RI. Selain itu mereka juga menolak karena berpotensi memecah belah elemen bangsa khususnya hubungan muslim dengan muslim dengan umat yang lainnya.

Fardian mengatakan, pihaknya tidak menolak aksi penyampaian aspirasi itu. Namun, hanya menolak kelompok yang disebut Anti Pancasila dan provokasi memecah belah antara umat Muslim dengan agama lain.

"Tujuan kegiatan ini di mana kita untuk mengantisipasi seluruh umat Islam agar jangan terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab menghancurkan NKRI ini," ujar Fardian

"Kami tidak menolak demo itu, tapi kami menolak yang ingin menghancurkan negara kita yang anti-Pancasila. Karena ada satu ormas yakni, Hizbut Tahrir Indonesia. Mereka sudah jelas ingin menghapus Pancasila, maka kami paling depan menolak itu," imbuhnya.

Dai' Aswaja Jakarta tergabung dari 26 pencermaah dan ulama di Jabodetabek. Anggota Da'i Aswaja DKI Jakrta yakni, K.H. Siroudin Ronggo Lawe, Drs. K.H Ali Mahfud, Gus Yunus Yasin, KH Murodi, Ust. muhammad Fardian, KH Miftahul Falah, Ust. Agus Iman AlKhon, Ust. Safarudin, Ust. Abdullah Syafi'i, Ust. Zaenudin, Ust. Nur Halimi, Ust. Mashabi, Ust. Abdul Azis, Ust. Sunadih, Ust. Bahrudin, Ust. Ahya Al-Anshori, Ust. Rofiqul A'la, Ust. Ridho Widodo, Ust. Dani, Ust. Idzul Fadhli, Ust. Ramadhan Isa, Ust. Fatihul Umam, Ust. Dedi Supriyadi, Ust. Dwi Fajri Winato, Ust. Obi Babay, Ust. Muhmmad Affan, Ust. Ahmad Zarkasyi, Ust. Ahmad Djunaidi dan Ustadzah Ziana Walidah. (bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads