Luhut menuliskan kisah itu lewat akun Facebook resminya, Selasa (1/11/2016). Berikut kisah di balik pertemuan Jokowi dan Prabowo yang dituliskan secara lengkap oleh Luhut:
Saya kenal Pak Prabowo sejak dari pangkat Letnan. Sudah lebih dari 30 tahun kami berteman, walaupun kadang kami berbeda pendapat. Tapi kalau kami sudah bicara tentang NKRI, kami jadi sepakat, kami jadi satu dan kokoh. Kami tidak mau ditawar soal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan kedua tokoh nasional kemarin di Hambalang berlangsung dalam suasana yang sangat cair, meskipun dulu mereka merupakan rival ketat. Banyak guyonan di sana-sini meski tetap ada diskusi-diskusi serius. Topik pembicaraan adalah seputar masalah keamanan, ekonomi nasional, sampai tentang berkuda.
Ada 1 titik di mana mereka bersepakat bahwa negara ini harus dikelola dengan demokrasi yang baik, tanpa perpecahan. Boleh saja kita berbeda pendapat, tapi jangan sampai kita saling mengeluarkan sumpah serapah.
Saya pikir pertemuan kemarin merupakan contoh kematangan berdemokrasi. Bahwa rivalitas boleh saja, tapi persahabatan harus tetap dipegang sehingga tidak melahirkan perasaan dendam. Yang paling penting, pada pertemuan kemarin mereka memberikan contoh kepada elit-elit Indonesia tentang bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang benar.
Jangan lupa bahwa kita hidup di negara yang majemuk.
(van/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini