Kepala Bandara Ilaga Puncak, Dani Joko saat dihubungi, menjelaskan cuaca di Bandara Ilaga saat terjadi hilang kontak dengan pesawat terpantau cerah. Untuk kedua kalinya, Caribou tersebut akan mendarat di Bandara Ilaga.
"Ini untuk kedua kalinya akan mendarat tetapi kemudian hilang kontak," terang Dani saat berbincang, Senin (31/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Wilpret Siagian DetikcomTim SAR lakukan persiapan pencarian pesawat Caribou |
Pesawat tersebut mengangkut bahan bangunan berupa gorong-gorong dan mesin molen dengan total berat 3.130 kilogram. Selain barang, ada empat orang di dalam pesawat, yakni Capten Pilot Farhat Limi, FO R Fendi, mekanik Steven, dan FOO Andi Baringin.
Sebelum hilang kontak, pesawat sempat melakukan kontak pertama dengan petugas bandara di Ilaga yang melaporkan jika posisinya sudah di Ilaga dan diperkirakan akan segera mendarat.
Selanjutnya selang beberapa menit, petugas bandara menghubungi pesawat itu namun tidak direspon, petugas juga sudah meminta bantuan kepada pesawat yang melintas di area Ilaga namun tidak juga mendapatkan informasi.
Sebanyak 18 anggota tim SAR diterjunkan melakukan pencarian dibantu dengan satu unit helikopter milik PT Freeport Indonesia dan 2 Trigana Air service.
"18 Orang Tim SAR gabungan dari Basarnas Mimika, TNI, dan KNKT melakukan pencarian terhadap pesawat yang hilang kontak, dan menggunakan satu unit helikopter bantuan PT Freeport Indonesia," terang Muhammad, Humas SAR Mimika.
Hingga Senin sore lokasi hilangnya pesawat Caribou tersebut belum diketahui, namun pihak SAR sudah menemukan titik koordinatnya yang dipancarkan oleh signal emergency Locator transmitter (ELT), yakni S 04 07 46 E 137 38 11, berjarak sekitar 40 mil dari Bandara Moses Kilangin Timika tepatnya berada di daerah Jila dan Illaga.
"Belum ada yang melihat fisik pesawat tersebut, hanya saja titik koordinat sudah ditemukan, sehingga pencarian di fokuskan ke titik tersebut," jelasnya.
Menurut Muhammad , untuk melakukan pencarian, didirikan Posko SAR di Bandara Moses Kilangin Timika. Pencarian berikutnya akan dilakukan Selasa (1/11/2016) dengan menggunakan satu Helikopter air fast milik PT. Freeport Indonesia dan dua pesawat Trigana Air Servis. Pencarian akan difokuskan pada titik ordinat S 04 07 46 E 137 38 11.
" Mudah-mudahan besok cuaca cerah hingga bisa dilakukan evakuasi," tambahnya. (dnu/dnu)












































Foto: Wilpret Siagian Detikcom