Anies Baswedan: KIP dan KJP Saling Melengkapi

Panasnya Pilgub DKI

Anies Baswedan: KIP dan KJP Saling Melengkapi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 31 Okt 2016 13:54 WIB
Anies Baswedan: KIP dan KJP Saling Melengkapi
Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom
Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak setuju dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatakan pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah mubazir karena sudah ada Kartu Jakarta Pintar (KJP). Bagi Anies, KIP bisa melengkapi KJP.

"KJP itu keuntungannya non tunai, sudah ditentukan apa saja. Kalau KIP itu sifatnya tunai dan bisa mengcover hal-hal yang tidak ada dalam KJP," kata Anies kepada wartawan saat kampanye di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (31/10/2016).

Bagi Anies, ada kebutuhan lain yang dibutuhkan siswa di luar KJP. Anies mencontohkan tugas sekolah, ekstrakurikuler, atau kebutuhan khusus lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semisal ada keperluan, itu bisa digunakan, jadi ada ruang yang cukup untuk (KIP) dimanfaatkan," ucapnya.

Baca Juga: Anies Janji ke Warga KJP dan KIP Dibagi Bersamaan, Ahok: Tak Baik Berlebihan

Anies menjelaskan program pendidikan bukan hanya dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Tapi, hanya DKI yang menolak adanya KIP.

"Ini sebenarnya sifatnya saling melengkapi. Karena banyak di daerah lain juga yang programnya membantu pendidikan. Dan ketika mereka memiliki program KIP juga digunakan," kata Anies.

Anis mengatakan program KIP adalah program pemerintah Jokowi yang harus disalurkan di setiap daerah di Indonesia. Oleh sebab itu, sudah seharusnya KIP dibagikan di Jakarta.

"Ketika peraturan presiden itu adalah tanggung jawab kita semua melaksanakan peraturan presiden bukan mengatakan, oh tempat kami sudah cukup, lebih. Peraturannya mengatakan diberikan ke anak miskin di manapun berada," kata Anies.

Sebelumnya, Ahok menjelaskan alasan dia tidak mengizinkan KIP disebar di Jakarta. Menurutnya, penyebaran KIP di Jakarta dinilai sebagai tindakan mubazir, karena di Jakarta sudah KJP.

"Saya rasa sudah tepat untuk tidak double (ganda). KIP masih ada (bisa digunakan) di Jakarta, untuk yang tidak bisa mendapat KJP, misalnya warga Bekasi yang bersekolah di Jakarta," kata Ahok kepada detikcom, Minggu (30/10/2016). (imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads