Agus Tak Akan Hapus KJP dan KJS, Janji Potong Dana Operasional Gubernur

Agus Tak Akan Hapus KJP dan KJS, Janji Potong Dana Operasional Gubernur

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 31 Okt 2016 02:17 WIB
Acara pidato politik Agus Yudhoyono (Foto: Ari Saputra/detikFoto)
Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono berjanji akan mengurangi dana operasional gubernur jika menang di Pilgub 2017 nanti. Ia juga mengaku tak akan menghapus program-program gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggapnya bagus.

"Pengurangan dana operasional gubernur hingga 30% dari alokasi saat ini, karena saya nilai angkanya terlalu besar," ungkap Agus dalam pidato politiknya di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Agus dan pasangan cawagubnya, Sylviana Murni menyusun 10 program unggulan yang akan dikampanyekan hingga 3 bulan mendatang. Namun menurutnya, program unggulan itu dihitung sesuai prospek dan proyeksi ekonomi Jakarta 5 tahun ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu dengan asumsi tidak ada krisis ekonomi yang terjadi, serta tidak ada perubahan drastis dari alokasi anggaran yang diberikan pemerintah pusat kepada Jakarta," ucapnya.

Salah satu yang termasuk dari 10 program unggulan Agus-Sylvi adalah peningkatan besaran Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ia membantah adanya wacana akan menghapus KJP jika terpilih sebagai Gubernur DKI.

"Jika ada berita dan desas-desus kalau Agus dan Sylvi jadi gubernur dan wakil gubernur, KJP dihilangkan, itu tidak benar. Itu uang negara, itu hak rakyat. Justru insya Allah akan kita tingkatkan," tegas Agus.

Agus Tak akan Hapus KJP dan KJS, Janji Potong Dana Operasional GubernurAcara pidato politik Agus Yudhoyono (Foto: Ari Saputra/detikFoto)

Tak hanya soal KJP, mantan Danyon 203/Arya Kemuning tersebut juga berjanji tidak akan menghilangkan program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Agus menyatakan justru juga akan meningkatkan besarannya.

"Sama dengan KJP, di luar ada desas desu kalau AHY-Sylvi yang maju KJS akan dihilangkan, itu bohong. Program sudah diawali sejak lama, untuk apa kita hentikan. Justru kita tingkatkan," tutur dia.

Dalam 10 program unggulannya, Agus-Sylvi menyoroti soal ruang yang sehat, ramah lingkungan dan juga penataan untuk pedagang kaki lima (PKL). PKL menurutnya perlu ditata dan diberdayakan, bukan disingkirkan atau dihilangkan.

"Perkuatan dan pemberdayaan pasukan oranye dan peningkatan kesejahteraannya. Kalau ada isu pasukan oranye dibubarkan, itu tidak benar. Tolong sampaikan itu kepada pasukan oranye. Justru mereka harus diapresiasi, ditingkatkan kesejahterannya," tukas Agus.

Agus Tak akan Hapus KJP dan KJS, Janji Potong Dana Operasional GubernurAcara pidato politik Agus Yudhoyono (Foto: Ari Saputra/detikFoto)

Berbagai janji juga disampaikannya dalam membangun Jakarta agar lebih baik lagi. Agus menyatakan siap meningkatkan Ibu kota dari berbagai sisi-sisi kehidupan.

"Kita bangga, karena Jakarta adalah kota proklamasi, karenanya di masa depan Jakarta harus kaya dengan monumen dan museum sejarah bertaraf internasional, agar anak cucu kita dan juga dunia, tahu kepahlawanan dan perjuangan besar bangsa Indonesia di masa silam," janjinya.

"Kita juga bangga, tinggal di kota metropolitan yang dengan daerah penyangga penduduknya berjumlah 14 juta, dengan berbagai dinamika dan peluang untuk kemajuan," imbuh Agus.

Jakarta disebut sebagai wajah atau etalase Indonesia. Untuk itu Agus mengingankan agar Jakarta sebagai kota metropolitan dengan sejumlah daerah penyangga dapat menciptakan peluang untuk semua penghuninya.

"Di masa depan Jakarta harus lebih baik, segalanya. Termasuk lebih bersih, lebih indah dan lebih hijau, supaya kita tidak malu sebagai bangsa Indonesia. Harus menjadi smart, creative and green city," kata dia.

"Kita harus memastikan Jakarta masa depan adalah Jakarta yang kuat ekonominya, yang maju infrastrukturnya, yang menghormati nilai-nilai demokrasinya, yang melindungi serta memajukan hak-hak asasi manusianya, serta yang mampu menjaga identitas, seni budaya dan akar tradisinya," sambung Agus.

Agus Tak akan Hapus KJP dan KJS, Janji Potong Dana Operasional GubernurSuasana acara pidato politik Agus Yudhoyono (Foto: Elza Astari/detikcom)

Meski begitu, putera sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut Jakarta adalah milik semua rakyat yang harus diberlakukan sebagai sebuah ruang kehidupan. Dalam perspektif sistem, Jakarta menurut Agus adalah sistem ruang kehidupan.

"Sehingga janganlah yang menikmati dan hidup bahagia hanya golongan tertentu. Janganlah pula, hanya mereka-mereka yang kuat yang menentukan hukum dan memaksakan kehendaknya," urainya.

Warga yang lemah pun dikatakan Agus harus didengar serta dihormati hak dan martabatnya. Mereka disebut berhak hidup layak dan tenteram di Ibu Kota.

"Jakarta masa depan, harus anti terhadap semua bentuk penindasan dan kekerasan. Jakarta harus menjadi kota yang berciri keadilan, kebebasan dan kesetaraan. Jakarta harus menjadi kota yang penuh toleransi dan harmoni," papar Agus.

Agus Tak akan Hapus KJP dan KJS, Janji Potong Dana Operasional GubernurSuasana acara pidato politik Agus Yudhoyono (Foto: Elza Astari R/detikcom)

"Semua yang tinggal, bekerja dan berekreasi di kota ini harus merasa aman dan tenteram. Apapun agama, etnis, suku dan asal daerahnya. Siapapun dia, yang kaya atau yang miskin, yang berpangkat ataupun yang tidak," sambung Agus.

Cita-cita pasangan nomor urut 1 di Pilgub DKI ini ingin menciptakan Jakarta yang memancarkan semangat dan keberanian hidup kaum muda. Jakarta ke depan diharapkan bisa menjadi kota yang bersih dan tertib.

"Menjadi kota yang maju secara finansial serta menjadi kota yang romantis dan penuh nostalgia. Di kota ini semua punya hak untuk hidup secara layak, tenteram dan bermartabat," papar suami Annisa Pohan itu.

"Di kota ini, penghuninya juga harus merasa bahagia sehingga kemajuan Jakarta tidaklah boleh meninggalkan luka dan rasa kalah bagi sebagian penghuninya. Itulah sebabnya saya dan Ibu Sylvi memiliki motto besar, Jakarta untuk rakyat, Jakarta untuk kita semua," tandas Agus. (elz/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads