"Kan tadi saya bilang, kalau yang tidak berkenan dengan perkataan saya, saya tidak bermaksud menyinggung gender," ujar Iriawan kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2016).
Penegasan ini disampaikan Iriawan menanggapi protes dari anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Pernyataan Iriawan menyindir kapolres untuk memakai rok bila tak optimal bekerja, dianggap Dasco melecehkan wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal Iriawan tidak punya maksud melecehkan posisi perempuan sebagaimana anggapan Dasco. Perlakuan setara terhadap personel perempuan menurut Iriawan ditunjukkan kepolisian. Dia mencontohkan pola pengamanan unjuk rasa yang 'dihadapi' polisi wanita.
"Lihat saja yang berhadapan dengan pengunjuk rasa itu Polwan, baru setelah tertekan ada pasukan di belakangya. Polwan-polwan di tempat kita juga jabatannya sudah bagus ada yang kapolres. Maksud kami Polwan kodratnya sebagai wanita, (punya peran khusus). Dalam demo kan yang di depan Polwan berhijab menerapkan kelembutan Polwan," imbuhnya.
(Baca juga: Kapolda Metro: Penjahat yang Macam-macam Tembak Saja!)
Iriawan mengatakan, pernyataan soal 'kapolres lebih baik pakai rok' hanya bentuk penyampaian instruksin kepada jajarannya untuk melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan. Untuk memberikan efek jera, Kapolda juga memerintahkan agar pelaku kejahatan ditembak di tempat.
"Itu maksud saya, jadi sebetulnya ini menggugah kapolres saja," katanya.
(fdn/fjp)