"Dalam rangka memperingati 88 tahun Sumpah Pemuda, konsepnya ada dua. Pertama, berupaya mendekatkan publik dengan kehidupan istana, kedua mengingatkan atau menyegarkan kembali komitmen kebangsaan kita akan generasi muda," kata Kepala Sekretariat Presiden, Darmansjah Djumala di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016).
Ide awal diadakannya pertunjukan seni untuk memperingati Sumpah Pemuda ini muncul dari Presiden Jokowi. Jokowi ingin, membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk datang ke istana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Istana Kepresidenan mengundang masyarakat umum untuk menyaksikan pertunjukan seni yang digelar di halaman Istana Merdeka. Acara sendiri dimulai pukul 19.30 WIB - 22.00 WIB.
"Total 4.131 undangan. Nah, uniknya masyarakat dan penontonnya akan lesehan, duduk di aspal. Pak Presiden di panggung yang agak minggir di jalan. Kan panggungnya di jalan. Di depan beliau nanti rakyat. Jadi berbaur sama rakyat. Jadi itulah passion beliau itu. Jangan pisahkan rakyat dari saya, jangan pisahkan rakyat dari istana," tutur Djumala.
"Ada 11 pertunjukkan, ada dua segmen. Pertama itu nyanyi lagu Indonesia Raya, pembacaan Sumpah Pemuda dan statemen kebudayaan dari Pak Presiden. Orkestra dari Semarang kalau enggak salah," urainya.
(kha/rvk)











































