Buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' Melenggang ke Negeri China

Buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' Melenggang ke Negeri China

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 28 Okt 2016 10:58 WIB
Foto: Elvan Dany Sutrisno/detikcom
Beijing - Buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' yang mengisahkan perjalanan hidup pemimpin CT Corpora itu laris manis di Tanah Air. Kini sekelompok warga China yang takjub dengan kisah inspiring itu menerbitkan buku ini dalam bahasa mandarin.

"Inisiatifnya dari kelompok masyarakat China yang ingin buku saya diterbitkan dalam bahasa mandarin. Siapa saja minta izin saya pasti izinkan karena untuk meng-inspiring semua orang," kata Chairul Tanjung yang akrab disapa CT ini sebelum memberikan speech bertema 'The New era of Asia in Changing World: The Future of China-Indonesia Relationship' di Peking University di China, Jumat (28/10/2016).

Lewat buku ini CT mengisahkan perjalanan hidupnya hingga sukses seperti saat ini. Bagi CT, tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan, tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, keuletan, kegigihan, dan kedisiplinan. Kesuksesannya hari ini adalah akumulasi dari perjuangan dan pengalaman panjang di masa lalu. CT pun ingin anak muda di China terinspirasi dan termotivasi dari perjalanan hidupnya itu.

"Supaya mereka tahu orang Indonesia itu fighter juga, mau bekerja keras juga, dari nol juga," kata CT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chairul Tanjung menandatangani bukuFoto: Elvan Dany Sutrisno/detikcom
Chairul Tanjung menandatangani buku


Siang ini sela-sela speech-nya tentang 'The New era of Asia in Changing World: The Future of China-Indonesia Relationship' , sekelompok warga China yang telah menerbitkan buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' dalam bahasa mandarin akan meluncurkan buku tersebut di depan ratusan mahasiswa Peking University.

"Nah kebetulan kelompok orang ini mau menggunakan momentum untuk meluncurkan buku ini," kata CT.

Buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' diterjemahkan dalam bahasa mandarin oleh Chen Haoqi. Pria kelahiran Pontianak ini sudah berlayar ke China pada saat berusia 13 tahun. Hingga kini ia masih fasih berbahasa Indonesia. Ia kini menjabat Secretary General of Beijing Association of Retired Workers for Overseas Chinese Affairs.

Sedikit mengenai buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' yang jadi best seller di Indonesia ini, buku ini dibuka dengan momen yang sangat berkesan bagi CT. Yakni saat ia diberitahu ibunya bahwa uang kuliah pertamanya di Fakultas Kedokteran Gigi UI adalah hasil menggadaikan kain halus ibunya.

"Chairul, uang kuliah pertamamu yang ibu berikan beberapa hari yang lalu ibu dapatkan dari menggadaikan kain halus ibu. Belajarlah dengan serius, Nak," kata sang Ibu, Halimah, dalam buku setebal 382 halaman itu. Hal itu jadi pelecut semangat CT muda yang kemudian bertekad untuk tidak lagi membebani orang tuanya dan akan membiayai sendiri kuliahnya di FKG UI.

Ayah CT, Abdul Ghafar Tanjung adalah seorang wartawan dan sempat memiliki beberapa perusahaan percetakan dan sempat berbisnis jual beli mobil. Namun karena tidak setuju dengan pemerintahan orde baru maka usaha pun menjadi bangkrut dan tinggallah mereka kemudian di gang Abu, gang kumuh di Jakarta Pusat.

Pada tahun 1970-an, gang Abu adalah salah satu lokasi kumuh di Jakarta. Jalanan tanah, becek, dan banjir saat hujan. Semua tempat tinggal di lokasi ini adalah tempat tinggal petak kecil, beratap pendek, dinding tambal sulam, dan tidak ada bangunan bertingkat. CT pun mengisahkan kehidupannya yang sangat sederhana kala itu, namun tetap dengan semangat membara untuk mengejar kesuksesan.

Buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' Melenggang ke Negeri ChinaFoto: Elvan Dany Sutrisno/detikcom


Sewaktu masih menjadi siswa SMP Vanlith ia pernah menjadi panitia penyelenggaraan study tour ke Yogyakarta. Namun ia tidak ikut karena tidak memiliki uang. Dia pun tidak menceritakan hal itu ke sahabatnya, Bambang, yang berkecukupan dan membayari teman-teman lain untuk study tour itu.

"Saat itu telah menjadi kenangan manis yang tidak akan pernah saya lupakan," kata CT dalam buku tersebut.

CT kemudian mengisahkan bagaimana ia mendapatkan Rp 15 ribu pertamanya hasil 'berbisnis' fotokopi diktat kuliah. Setelah itu dia mulai punya usaha fotokopi bersama kawannya. Ia pun kemudian berbisnis alat-alat kedokteran gigi untuk keperluan praktikum teman-temannya, bagaimana jatuh bangun dalam bisnis pabrik sandal, dan banyak lagi momen berkesan yang menginspirasi dari perjalanan hidup seorang CT sampai menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia seperti saat ini.

(van/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads