Tangis Bayi Dinda dalam Sepetak Kontrakan di Tangerang

Tangis Bayi Dinda dalam Sepetak Kontrakan di Tangerang

Adil Pradipta Huwa - detikNews
Jumat, 28 Okt 2016 09:48 WIB
Bayi Dinda. Foto: Adil Pradipta Huwa
Tangerang - Masih banyak orang di sekitar kita yang serba kekurangan dan butuh uluran tangan. Salah satunya adalah bayi bernama Dinda, yang tinggal di sebuah kontrakan seluas 4x3 meter di Gang Kisana RT 02/01 Panunggangan Barat, Cibodas, Tangerang.

Bayi bernama Dinda tengah ramai dibicarakan di laman Facebook. Dia tinggal bersama ibu serta empat kakaknya di kontrakan kecil.

"Apakah ada yang mau membantu seorang bayi berusia 2-3 bulan dari keluarga serba kekurangan yang saat ini ditangani Amy Sukmana? Kebutuhan utama saat ini adalah susu formula dan pakaian bayi," tulis Edwin Yusman dalam akun pribadi Facebook-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom pun menyambangi rumah tempat bayi Dinda berteduh. Jalan menuju kontrakan tersebut sempit, pas-pasan untuk sebadan mobil. Kontrakan itu berada di tengah area padat pemukiman.
Ibu Bayi Dinda, PopiFoto: Adil Pradipta Huwa
Ibu Bayi Dinda, Popi

Ibu Dinda, Popi (44) adalah seorang ibu tunggal yang berusaha menghidupi lima anak tanpa penghasilan tetap. Popi sudah lama ditinggal suami dan kini tinggal di kontrakan dengan biaya per bulan Rp 350 ribu, di mana sudah menunggak dua bulan.

Kadang Popi membantu di warteg yang berjarak setengah jam jalan kaki, di lain hari ia mencuci atau menyeterika pakaian tetangga.

"Ya paling kalau ada yang nyuruh nyuci, gosok, dibayar harian. Ada yang 30 ribu, kadang 50. Tergantung cucian," ujar Popi kepada detikcom, Kamis (27/10/2016).

"Ya paling dari orang, buat beli makan Dinda. Entah itu lima ribu atau dua ribu, yang penting anak saya. Saya beliin bubur sachette, sampai saking enggak kebeli susu saya susu kental manis yang sachette-an. Alhamdulilah perutnya kuat ga mencret. Saya makan juga agak kurang," imbuh wanita paruh baya yang pernah menikah dua kali itu.

Satu-satunya kerabat terdekat yang dimintai bantuan adalah Ahmad Sofyan, paman Popi, yang tinggal selemparan batu dari kontrakannya. Dari bantuan itu beban Popi memberi makan kepada anak-anaknya dapat terbantu.

"Kalau gak ada dia gak tau deh. pokoknya yang pertama bantu paman, soalnya kakak saya gak ada, jauh di Sepatan. paling sama dia makannya," ungkap Popi.
Foto: Adil Pradipta Huwa

Dinda Sering Menangis

Latifah (59), istri Ahmad Sofyan, terus terang tentang kondisi ekonomi suaminya yang bekerja sebagai sopir pun tak selamanya dapat membantu. Terlebih suaminya sudah berusia 73 tahun.

"Lahir aja gak punya duit kemarin tuh ke rumah sakit. Untung gak bayar rumah sakit, kalau bayar kan mahal. Saya ke Pak RW, dia nolong juga. Kata Pak RW, yaudah kalau gak ada uang gak apa-apa," kata ibu dua anak itu tentang kelahiran Dinda.

Dengan kondisi Popi yang tengah sakit, tangis Dinda semakin sering terdengar dari dalam kamar kontrakan. Hingga akhirnya bayi berusia satu bulan itu diasuh Latifah.

"Selama sakit sih gak disusuin sama emaknya. Kan biasanya disusuin. Sakit kayak engap gitu. Nyesek," lanjutnya.

Kini kondisi Dinda sedikit lebih baik dengan mulai adanya bantuan via Facebook. Sudah ada pakaian ganti dan popok yang layak. Latifah berharap bantuan bisa terus datang.

Untuk saat ini kebutuhan yang paling utama adalah susu. Sebab Popi yang dalam keadaan sakit tidak bisa menyusui ASI, sementara bayi sekitar sebulan belum bisa mencerna dengan baik makanan padat.

Latifah juga berharap ada yang rela membantu lebih jauh dari sekadar memberi makan dan pakaian. Dia terbuka dengan pilihan bila ada yang ingin menjadi orang tua asuh.
Foto: Adil Pradipta Huwa

"Mau lah, itu enak kan, diurus orang yang adaan (lebih berada, -red). Jadi kan nanti bisa lain," ujar Latifah tentang tiga dari empat kakak Dinda yang tidak mengenyam pendidikan formal, "Heeh, jangan sampai kayak begitu. Ini harus sekolah lah. Sekolah yang bener," tutur dia penuh harap.

Semoga bantuan bagi Dinda terus berdatangan. Untuk pengiriman bantuan silahkan kontak Amy Sukmana lewat 081380422022.



Halaman 2 dari 2
(bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads