Chairul Tanjung Tengok Teknologi Navigasi Satelit China

Beijing - Dalam rangkaian kunjungan ke China, Pimpinan CT Corpora Chairul Tanjung menyempatkan untuk mengunjungi Beidou Aerospace Group. Di tempat inilah teknologi navigasi satelit China dikembangkan.

Dalam kunjungan ini Chairul Tanjung ditemui oleh Liu Guisheng selaku Board Chairman dari Beidou Aerospace Group, Beidou Aviation Satellite Application Technology Group. Selain itu hadir juga dalam pertemuan ini Zhang Wei, Chen Liping, dan Wang Jingjing selaku vice president, assitants, dan supervisor of goverment affairs management center. Sementara itu CT, demikian disapa, didampingi istri tercinta Anita Ratnasari Tanjung juga putranya Rachmat Dwiputra Tanjung, dan sejumlah kolega bisnisnya.

Sebelum mendengarkan paparan lengkap soal Beidou Aerospace, rombongan CT dipersilakan masuk ke 'showroom'. Di situ sejumlah produk Beidou diperkenalkan. Mulai dari lampu tenaga surya yang lengkap dengan CCTV dan BDS System (Beidou Navigation Satellite System), smart watch, ponsel, dan alat navigasi canggih lainnya.

Foto: Elvan Dany Sutrisno

Sepanjang pemandu menjelaskan, CT mengangguk-angguk. "Seperti Apple Watch," kata CT saat pemandu mempresentasikan soal smart watch pintar warna warni yang ditata di dalam etalase kaca.

Beidou Aeropsace Group sebenarnya adalah badan usaha negara China yang bergerak dalam produksi peralatan pertahanan. Namun kini mulai melebarkan sayap ke bidang swasta dan komersial. Dalam kunjungan ini, Liu Guisheng pun mempresentasikan sejumlah terobosan di dunia navigasi satelit yang sudah diterapkan Beidou di sejumlah negara.

"Beidou adalah badan milik negara yang mengembangkan satelit. Khususnya menyangkut teknologi sim card. Saat ini sudah ada 25 satelit yang beroperasi untuk 46 negara dan pada tahun 2020 akan bertambah menjadi 35 satelit. Wilayah cakupannya luas di Asia Pasifik, termasuk Indonesia," kata Liu Guisheng saat mempresentasikan teknologi navigasi satelit China itu di kantornya di Beijing, China, Kamis (27/10/2016).

Beberapa negara tetangga seperti Laos dan Filipina menggunakan layanan navigasi Beidou. Mereka memaparkan produk-produk yang sudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti sistem navigasi kendaraan dan lainnya. Mereka kemudian menawarkan agar Indonesia mengaplikasikan teknologi ini.

CT menuturkan dirinya perlu melihat implementasi teknologi tersebut lebih gamblang lagi. "Kita juga explore yang bisa ditransformasikan di Indonesia dan disesuaikan dengan kebutuhan kami," kata CT dalam pandangannya setelah mengikuti presentasi.

Usai pertemuan tersebut kemudian keduanya bertukar cendera mata. CT memberikan buku 'Chairul Tanjung Si Anak Singkong' dalam bahasa mandarin yang akan diluncurkan besok Jumat (28/10) di Peking University. (van/bag)