BNN Minta Ahok Berani Tutup Tempat Hiburan yang Terbukti Jual Narkoba

BNN Minta Ahok Berani Tutup Tempat Hiburan yang Terbukti Jual Narkoba

Budi Sugiharto - detikNews
Kamis, 27 Okt 2016 00:18 WIB
Komjen Budi Waseso (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Surabaya - Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta kepada pemerintah daerah konsisten dalam pemberantasan peredaran barang pembunuh itu. Salah satu yang kena sentil BNN adalah Pemprov DKI Jakarta.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) menyentil Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok untuk bersikap tegas dalam menertibkan peredaran narkoba di tempat hiburan malam di Ibu Kota.

Buwas mengaku memiliki pengalaman dengan Ahok. Menurut Buwas, Ahok pernah menyatakan akan menutup tempat hiburan malam jika terbukti ada praktik peredaran narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Buwas kalau ketangkep (tempat hiburam malam) ada narkobanya saya tutup. Saya bilang terima kasih, saya semangat," ungkap Buwas saat pertemuan dengan media di Hotel Singgasana, Surabaya, Rabu (26/10/2016) malam.

Karena mendapat dukungan dari Ahok, BNN pun semangat melakukan operasi di tempat hiburan malam. Dan BNN berhasil menangkap adanya peredaran barang terlarang itu. Namun kenyataan janji Ahok tidak terbukti.

"Tempat hiburan telah kita razia berkali-kali. Pak Gubernur tidak konsisten. Jeprat jepret dapet, lho kok enggak ditutup," kata Buwas dengan gayanya yang ceplas-ceplos di acara yang diselenggarakan BNNP Jatim ini.

BNN, kata Buwas, tentu merasa kecewa karena Pemprov DKI Jakarta tidak menutup tempat hiburan malam yang terbukti menjadi lokasi peredaran narkoba.

"Alasannya ada kaitannya dengan ini itu, kan sama saja. Saya bilang kepadanya, ada peraturan daerah (perda). Saya sudah siapkan 50 ekor anjing pelacak untuk melacak. K-9 kita hebat lho," tegas Buwas.

Dalam acara yang dihadiri Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji dan perwakilan dari Kodam V Brawijaya dan Gartap III, Buwas berharap seluruh pemerintah daerah ikut memberantas narkoba secara konsisten.

"Kita omdong (omong doang), tidak konsisten. Kita harus serius. Jangan lips service," tegas Buwas berapi-api. (ugik/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads