Gondola yang Jatuh di Intiland Tower 5 Tahun Tidak Dioperasikan

Gondola yang Jatuh di Intiland Tower 5 Tahun Tidak Dioperasikan

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Rabu, 26 Okt 2016 17:53 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Manajemen Gedung Intiland Tower menyebut gondola yang jatuh dari lantai 23 selama ini tidak dioperasikan. Alasannya, gondola tidak sesuai dengan konstruksi gedung.

"Gondola yang jatuh itu dipesan tahun 2011, namun karena konstruksi tidak sesuai jadi 'diparkirkan' (tidak dioperasikan). Fungsinya itu seharusnya untuk bangunan vertikal. Sedangkan gedung Intiland agak menjorok ke dalam, jadi sementara tidak digunakan," ujar manajer teknikal Intiland Tower, Tatang Sutresna di lokasi kejadian, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Tatang mengatakan, pengelola gedung sempat mengoperasikan gondola tersebut. Namun gondola akhirnya tidak digunakan karena tidak efektif membersihkan kaca dan keramik gedung berlantai 23 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gondola tidak digunakan bukan karena rusak, tetapi tidak efektif. Sebab untuk membersihkan kaca harus pakai tongkat. Karena tidak menggunakan tangan langsung pembersihan tidak sempurna," paparnya.

Gondola yang Jatuh di Intiland Tower Sudah 5 Tahun Tidak DioperasikanFoto: Ari Saputra


Namun dipastikan Tatang, pengelola gedung melakukan perawatan rutin meski gondola tidak dioperasikan.

"Walaupun tidak digunakan, kita lakukan pembersihan karat, bahkan body dicat. secara rutin (perawatan) dilakukan," bebernya.

Gondola tersebut jatuh dan menewaskan operator gondola, Agus Heryadi, saat hendak diuji coba untuk pengoperasian. Pengelola gedung menurut Tatang memanggil pihak kontraktor untuk melakukan perbaikan.

"Kami lakukan perbaikan sistem pada keranjang, sehingga dilakukan perbaikan supaya fungsi lebih efektif," ujar dia.

Gondola yang Jatuh di Intiland Tower Sudah 5 Tahun Tidak DioperasikanFoto: Ari Saputra


(edo/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads