Saksi Sempat Lihat Korban Hendak Loncat Ketika Gondola Jatuh

Saksi Sempat Lihat Korban Hendak Loncat Ketika Gondola Jatuh

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Rabu, 26 Okt 2016 16:59 WIB
Lokasi Gondola jatuh/ Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Saksi di sekitar lokasi kejadian sempat melihat operator terlempar sebelum gondola di gedung Intiland Tower jatuh. Namun korban tidak dapat menyelamatkan diri, lantaran tubuhnya tali pengaman di gondola.

Korban yang diketahui bernama Didi Supriadi merupakan teknisi gondola. Dia bersama ketiga temannya tengah melakukan uji coba pasca perbaikan. Kala itu tali pengaman di tubuh Agus telah terikat ke gondola.

Namun ketika gondola itu dipijak, besi penyanggah tali patah. Korban pun tidak sempat menyelamatkan diri, lantaran tubuhnya telah terpasang hardnes. Alhasil korban pun tertarik oleh gondola yang jatuh ke bawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu jatuh korban tertarik ke bawah, mungkin karena saking beratnya gondola jadi dia ikut terbawa, kalau kata temannya korban sempat mau loncat tapi tidak bisa karena badannya terikat tali pengaman," ujar Yulinor tukang ojeK di depan gedung IntiLand, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2016).

Yulinor mengatakan sebelum jatuh bebas dari lantai 23 gondola tersebut sempat membentur bangunan gedung. Suara jatuhnya gondola itu bergaung keras hingga menarik perhatian pekerja dan tukang ojek di sekitar gedung.

"Sebelum jatuh ke bawah sempat membentur papan iklan , kemudian jatuh lagi ke bawah," paparnya.

Sementara Usman saksi lain yang juga lihat kejadian tersebut katakan korban sempat melayang bebas. Namun dirinya tidak tahu pasti kondisi korban ketika itu.

"Sempat melayang sebelum nabrak papan iklan, mungkin karena terikat tali pengaman," papar Usman.

Usman mengatakan ketika jatuh dan nabrak papan iklan. Tubuh korban pun terpental hingga ikatan pengaman di tubuhnya putus.

"Posisinya jasad di depan portal itu, sepatunya sampai terlepas," pungkasnya.

(ed/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads