"Kalau sesuai SOP harus ditutup (regulator/keran tabung gas, red). Ya kita nggak tahu apa ini kelalaian ya, kita tunggu dulu dari pihak kepolisian," ujar General Manager PHD Andrias Chandra kepada wartawan di lokasi ledakan gerai PHD, Jl Raya Hankam, Pondok Melati, Bekasi, Senin (24/10/2016).
Menurut Andrias, ada tiga orang karyawan yang diperiksa polisi. Ketiganya bertugas shift malam sebelum terjadi ledakan pada sekitar pukul 06.40 WIB, Minggu (23/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Petugas menggunakan alat berat mulai membersihkan puing reruntuhan akibat ledakan gas di gerai PHD, Bekasi, Senin (24/10/2016) |
Tim Puslabfor didampingi teknisi sudah memeriksa tabung gas di lokasi ledakan. Ada 4 tabung yang 2 di antaranya masih berisi gas. Kapolsek Pondok Gede, Kompol Sukadi menyebut ada satu tabung gas yang posisi regulatornya masih 'on'. Diduga kebocoran gas yang menimbulkan ledakan kuat, berasal dari tabung tersebut.
"Kalau dilihat dari identifikasi tadi yang dilakukan Puslabfor dan dibantu pihak teknisi tadi, kemungkinan memang ada kebocoran, karena ada 1 tabung gas dalam kondisi on. Dalam kondisi on itulah bisa memungkinkan kebocoran dan kebocoran itu ada ruang hampa sehingga diisi oleh gas tersebut," kata Kapolsek Pondok Gede, Kompol Sukadi.
Ledakan kuat yang terjadi membuat 40 bangunan rusak. Pihak manajemen tengah melakukan pembahasan terkait skema ganti rugi kerusakan.
"Sudah 40 yang lapor, rumah, toko, semua pokoknya yang sudah lapor. Sekarang kita keliling untuk memverifikasi, kan ada yang pemilik lapor, yang ngontrak juga lapor. Makanya kita sekarang lagi keliling," terang Andrias.
Pada pukul 14.40 WIB, petugas menggunakan alat berat tengah membersihkan puing reruntuhan bangunan. Empat tabung gas yang berada di lokasi sudah dibawa ke Mapolsek. (fdn/rvk)