Warga Keluhkan Tarif Rp 2.000 di WC Umum Lapangan Gasibu Bandung

Warga Keluhkan Tarif Rp 2.000 di WC Umum Lapangan Gasibu Bandung

Muklis Dinillah - detikNews
Minggu, 23 Okt 2016 15:02 WIB
Foto: WC di Lapangan Gasibu/ Muklis detikcom
Bandung - Praktik pungutan liar (pungli) tidak hanya terjadi pada sektor pelayanan. Fasilitas publik pun nyatanya menjadi sasaran empuk oknum-oknum pelaku pungli. Seperti yang terjadi di Lapangan Gasibu Bandung.

Lapangan Gasibu baru sebulan lebih selesai direvitalisasi oleh Pemprov Jawa Barat. Seluruh fasilitas ruang publik yang berada tepat di sebrang Gedung Sate ini ikut dibenahi menjadi cantik dan nyaman.

Salah satunya fasilitas kamar mandi bagi para pengunjung. Kondisinya bersih setelah mendapat sentuhan perbaikan. Namun, sayang masyarakat tidak bisa menikmati fasilitas tersebut dengan gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan dalih biaya kebersihan, sejumlah oknum menarik 'retribusi' sebesar Rp 2.000 kepada pengunjung yang menggunakan kamar mandi. Penarikan terjadi di kamar mandi pria maupun wanita.

Berdasarkan pantauan detikcom pada Minggu (23/10/2016), seorang pria terlihat duduk di dalam kamar mandi pria sambil memegang segepok uang pecahan Rp 2.000 di lengang kirinya.

Ternyata pria itu bertugas menarik retribusi dari pengunjung. Sebelum keluar kamar mandi, pengunjung melintasi pria itu dengan memberikan uang Rp 2.000 sebagai retribusi.

"Kanggo uang kebersihan (buat uang kebersihan). Seikhlasnya aja, enggak dipatok. Tapi kebanyakan ngasih dua ribu," kata pria yang enggan disebut namanya ini.

Ia mengaku baru dua minggu menjadi penarik retribusi di kamar mandi tersebut. Ia tidak bekerja sendiri, namun ada beberapa orang yang membantunya untuk membersihkan kamar mandi.

"Abdi teu nyalira, aya nu ngabantosan oge (saya enggak sendiri, ada yang bantu juga). Mun tos mulai kotor, langsung dibersihan (kalau sudah mulai kotor, langsung dibersihin)," jelas dia.

Salah seorang pengguna kamar mandi, Meli (38) mengaku merasa dirugikan dengan penarikan retribusi tersebut. Meskipun uang yang dikeluarkan tak besar, namun tidak seharusnya terjadi.

"Kalau seharusnya gratis tapi ini bayar, itu kan namanya pungli. Walaupun enggak besar tapi tetap merugikan," ucap warga asal Kiaracondong Bandung ini.

Menurutnya seharusnya pemerintah turun tangan untuk mengawasi hal ini. Mengingat, oknum-oknum itu menarik retribusi untuk keuntungan pribadi bukan pemasukan pemerintah.

"Ini mah buat perut mereka sendiri, bukan disetor ke pemerintah. Harusnya ditindak yang seperti ini," tegas dia.

WC di Lapangan Gasibu/ Muklis detikcomFoto: WC di Lapangan Gasibu/ Muklis detikcom
WC di Lapangan Gasibu/ Muklis detikcom


Untuk diketahui, pengelolaan dan perawatan Lapangan Gasibu dipegang langsung oleh Biro Humas Protokol dan Umum Setda Pemprov Jabar. Seluruh fasilitas di Lapangan Gasibu bisa dinikmati cuma-cuma alias gratis.

(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads