Salah satu pengikut Dimas Kanjeng yang mulai angkat bicara terkait keberadaan padepokan yang bisa "menggandakan" uang tersebut adalah Hasmiyati. Hasmiyati sendiri dalam struktur padepokan menduduki posisi yang cukup penting yaitu 'Sultan Agung'.
Dalam acara konferensi pers bersama kuasa hukum Dimas Kanjeng, Henry Indraguna, Hasmiyati mengatakan bahwa sang guru bisa mengadakan bukan menggandakan uang. Bahkan dirinya sangat yakin tidak ada penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng dalam "mengadakan" uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan sudah lihat dihambur-hamburkan tidak habis-habis, ini sudah buktinya," tambahnya.
Hasmiyati mengaku tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh Dimas Kanjeng untuk menghadirkan uang ke depan para pengikutinya. Namun dirinya yakin dalam waktu 1 jam, Dimas Kanjeng bisa mengadakan uang sebanyak Rp 24 miliar.
"Ya tergantung dari dia berapa lama (mengadakan uang)," ujar Hasmiyati.
"Pada saat Ibu menyaksikan, totalnya menghasilkan Rp 24 miliar dalam 1 jam betul?" tanya seorang wartawan.
"Iya betul," jawab Hasmiyati singkat.
Hasmiyati juga mengamini perkataan salah satu pengikut Dimas Kanjeng, Marwah Daud Ibrahim. Marwah dalam keterangannya selalu mengatakan bahwa Dimas Kanjeng bisa mengadakan uang bukan menggandakan uang.
"Bukan penggandaan ya, tapi mengadakan. Kalau penggandaan nomor serinya sama, jadi tidak ada yang uang asli. Mengadakan dan penggandaan berbeda ya. Buktinya saja itu uang negara," tutupnya.
(jor/jor)











































