PAN: Jokowi Sudah Pusing Pikirkan Pekerjaan, Periode Kedua Terlalu Jauh

PAN: Jokowi Sudah Pusing Pikirkan Pekerjaan, Periode Kedua Terlalu Jauh

Wisnu Prasetiyo Adi Putra - detikNews
Jumat, 21 Okt 2016 17:31 WIB
Hanafi Rais (Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II)
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut presiden Joko Widodo terbelah fokusnya antara bekerja dengan memikirkan Pilpres 2019. PAN merasa pernyataan Fadli tersebut tidak tepat.

Menurut Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, Jokowi lebih memikirkan bagaimana meningkatkan kinerjanya.

"Saya kira Pak Jokowi untuk mengurusi malah domestik saja sudah pusing. Apalagi untuk memikirkan periode kedua saya rasa terlalu jauh," kata Hanafi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanafi menambahkan, permasalahan ekonomi dan revitalisasi hukum tengah menjadi fokus Jokowi. Ia mengira Jokowi tak punya waktu untuk memikirkan Pilpres 2019.

"Kepusingan-kepusingan di periode sekarang seperti kelesuan ekonomi kekurangan anggaran. Saya pikir Pak Jokowi sudah pusing, kabinet-kabinetnya sih cukup pusing dengan masalah yang ada sekarang," ungkapnya.

"Pak Jokowi sekarang sedang ikhtiar, saya rasa sudah mulai on the track. Dengan beberapa kali reshuffle dengan kebijakan ekonomi dan infrastruktur," imbuhnya.

Sebelumnya, Fadli Zon menilai 2 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla masih didominasi pencitraan. Menurutnya, ini akibat Jokowi sudah memikirkan strategi Pilpres 2019 di saat periode pertamanya belum setengah jalan.

"Dia terlalu cepat untuk memikirkan periode kedua. Itu memang haknya, tapi bukan di tahun-tahun pertama. Tapi di tahun keempat," kata Fadli saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2016).

"Periode pertama saja belum beres," sambungnya.

(wsn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads