Polisi Janji Sikat Oknum Aparat yang Diduga Bekingi Gas Dioplos Air

Jakarta - Oknum aparat diduga membekingi pabrik pengoplosan tabung gas elipiji dengan air di hutan karet, di Desa Tamansari, Rumpin, Bogor. Polisi berjanji akan menindak oknum aparat yang terbukti terlibat.

"Kami masih mendalami dugaan tersebut, karena itu kan baru keterangan tersangka saja. Kalau memang ada (oknum yang membekingi), akan kita tindak," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimun Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/10/2016).

Dari 24 orang yang diamankan di lokasi, polisi menetapkan 10 orang di antaranya sebagai tersangka. Mereka adalah AS (50) sebagai pemilik pabrik, M alias TP (40) sebagai koordinator ke wartawan, AP (31) dan BD (36) sebagai koordinator ke luar, SF (24), AK (23), MF (23) sebagai sopir, RCP (41), RS (24) dan GDP (21).

Berdasarkan keterangan para tersangka kepada penyidik, mereka mengaku memberikan sejumlah uang kepada oknum aparat agar bisnis ilegalnya itu aman. Hal ini dikoordinasikan oleh 2 orang koordinator yakni AP dan BD.

"Ya itu nanti kami dalami dulu, karena mereka sendiri tidak menyebut orangnya," imbuh Hendy.

Koordinator ke luar yang dimaksud adalah untuk mengkoordinir oknum aparat yang menjadi beling dengan memberikan sejumlah uang.

"Kalau koordinator ke wartawan itu, maksudnya untuk mengkondisikan ke oknum wartawan kan suka ada yang ke situ mau beritakan terus dikasih uang oleh mereka," tambahnya.

Pabrik gas oplosan yang berada di tengah hutan itu sudah beroperasi selama 3 bulan. Para tersangka menyuntikkan gas bersubsidi ukuran 3 Kilogram ke tabung gas ukuran 12 Kilogram.

"Tabung gas 12 Kilogram ini kemudian dijual kembali ke masyarakat dengan harga sekitar Rp 180 ribu, sementara modal untuk mengisi satu tabung gas ukuran 12 Kg ini hanya Rp 80 ribu," lanjut Hendy.

Kasus ini terungkap, saat penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya hendak mengembangkan barang bukti sepatu Adidas yang dirampok oleh komplotan di kawasan Tangerang beberap waktu lalu. Lima orang tersangka, dua di antaranya yang merupakan mantan sopir truk ekspedisi ditembak mati.

Saat pengembangan dengan meminta keterangan dari saksi sopir truk ekspedisi, polisi pun menemukan lokasi pengoplosan gas tersebut. Diduga kuat, gas tersebut dioplos dengan air.

"Gasnya dipasarkan ke wilayah Depok, Tangerang, Bogor dan sebagian Jakarta," imbuhnya.

Di lokasi, polisi mengamankan ratusan tabung gas ukuran 12 Kg dan 3 Kg serta sejumlah tabung gas ukuran 50 Kg. (mei/aan)