"Itu kan berasal dari rumor alias gosip yang berkembang, bahwa KPU menerima ratusan unit komputer yang sudah terinstal program untuk kemenangan Ahok. Itu hoax," tegas Ketua KPU DKI Soemarno saat berbincang, Kamis (20/10/2016).
Ternyata jumlah komputer itu juga tidak sampai 400 unit. KPU DKI menyatakan tak butuh jumlah sebanyak itu. Soalnya jumlah tenaga pegawai KPU DKI di seantero DKI hanya 180 orang termasuk office boy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang ada, jumlah komputer yang berasal dari bantuan Pemprov DKI ada 25 PC dan 21 laptop. Ini adalah bagian dari bantuan fasilitasi Pemda DKI untuk KPU DKI, termasuk ada yang berupa meja, kursi, hingga gedung.
"Komputer itu juga dalam keadaan kosong, masih bungkusan dalam kardus. Kemudian sesampainya di KPU itu diinstall sendiri program-program software-nya," kata Sumarno.
KPU DKI tak tahu menahu dari mana komputer-komputer itu berasal, apakah dari pembayaran kewajiban perusahaan pengembang atau bukan. Yang jelas, Pemda DKI telah meminjamkan bantuannya untuk KPU DKI.
"Tidak ada 400 komputer yang dimaksud itu, tidak ada permintaan 400 komputer," kata Sumarno.
Baca juga: Ahok: 400 Komputer untuk KPU dari Pembayaran Kewajiban PT Sampoerna Land
Sebelumnya, Ahok menjawab pertanyaan wartawan soal kabar 400 komputer itu. Meski tak menyebut jumlah, namun Ahok menjelaskan bahwa pengadaan itu berasal dari pembayaran kewajiban pengembang, PT Sampoerna Land. Dia menyatakan tak perlu ada yang dikhawatirkan dari komputer-komputer itu. Bila perlu, pihak-pihak yang curiga dipersilakannya untuk memeriksa komputer-komputer bantuan dari Pemprov DKI. (dnu/imk)