SM yang didampingi suaminya SN, mengaku sakit hati atas perbuatan Taat Pribadi. Selain menipu uang miliknya. Taat Pribadi membunuh Abdul Ghani. Selama menjadi pengikut Taat Pribadi sejak tahun 2005 silam, SM mengaku tak pernah merasakan pencairan uang. Sawah dan harta bendanya habis terkuras untuk keperluan membayar mahar.
SM menjadi pengikut Taat Pribadi sampai 2016. Namun, setelah Abdul Ghani dibunuh oleh orang suruhan Taat Pribadi, ia keluar menjadi pengikut padepokan. SM baru sadar kalau dirinya telah ditipu. Korban tergiur dengan penggandaan uang yang dijanjikan Rp 1 juta berlipat menjadi Rp 1 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: M Rofiq/detikcom |
"Sampai sawah saya jual, dan sebagian saya gadaikan serta harta benda lainnya sudah saya jual untuk membayar mahar. Karena setiap kegiatan dan jimat untuk mendatangkan uang itu harus dibeli dengan harga mahal," tambah SM.
Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, mengatakan pihaknya akan mengusut laporan itu. "Akan kami tindak lanjuti sesuai dengan laporan korban ini. karena korban ini membawa barang bukti cukup banyak, seperti jimat dan benda lainnya yang dibeli ke Taat Pribadi," terang Kapolres.
Taat Pribadi sendiri saat ini meringkuk di tahanan Mapolda Jatim dan menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap 2 mantan pegikutnya, Ismail Hidayah dan Abdul Ghani, serta kasus penipuan. Polres Probolinggo telah menerima laporan korban Taat Pribadi sebanyak 17 orang dengan total kerugian Rp 7,9 miliar. (fat/try)












































Foto: M Rofiq/detikcom