Juru bicara tim sukses (timses) Ahok-Djarot, Taufik Basari, menjelaskan pemetaan yang dilakukan sudah mendapati tiga kategori wilayah di Jakarta.
"Kita sudah melakukan pemetaan, daerah mana saja yang kami kategorikan sebagai basis pemilih Ahok, daerah mana yang berpotensi 'swing voters', dan daerah yang kami kategorikan sebagai daerah yang agak sulit," kata Taufik saat berbincang, Kamis (20/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merata, mulai tingkat pendidikan, penghasilan, suku, dan sebagainya," ujar Taufik.
Bagaimana dengan warga yang direlokasi di sejumlah titik di Ibu Kota? Mereka sering dipandang sebagai korban penggusuran yang mustahil memilih penggusurnya, meski Ahok menyatakan langkah pembongkaran adalah bagian dari relokasi, bukan semata-mata penggusuran.
Taufik mengklaim bahwa masyarakat yang direlokasi dari bantaran sungai itu justru banyak yang mendukung Ahok. Soalnya, mereka merasakan hidup yang lebih nyaman ketimbang sebelum direlokasi ke unit-unit rumah susun yang disediakan Pemprov DKI.
"Kita punya beberapa hasil survei di titik-titik yang pernah direlokasi dan akhirnya menempati rusun. Banyak dari mereka yang mendukung Ahok. Mereka malah merasakan dampak positifnya, bisa hidup nyaman," ujar Taufik.
Dia tak setuju bahwa masyarakat yang direlokasi itu tergolong masyarakat yang kecewa sehingga tergolong sebagai golongan yang bukan pemilih Ahok. Meski begitu, ada pula di antara mereka yang tak mau memilih Ahok.
"Tidak bisa diklaim bahwa orang-orang yang direlokasi ini adalah orang-orang yang kecewa terhadap Ahok. Sebagian besar di antaranya puas dengan kehidupan barunya. Meski ada juga yang tidak puas. Namun tak lantas bisa diartikan semua yang direlokasi ini adalah pihak yang tak mendukung Ahok," kata Taufik.
Pendekatan kepada masyarakat yang sudah direlokasi dan kepada masyarakat penghuni bantaran sungai tetap akan dilakukan. Penetrasi konvensional berupa sosialisasi langsung ataupun lewat media sosial adalah caranya.
"Kita juga kampanye positif, menjelaskan ke masyarakat," kata dia. (dnu/erd)