Ahok Klaim Warga Jakarta Paling Bahagia, Hanura: Dia Buat Perubahan

Ahok Klaim Warga Jakarta Paling Bahagia, Hanura: Dia Buat Perubahan

Wisnu Prasetiyo Adi Putra - detikNews
Kamis, 20 Okt 2016 13:22 WIB
Ahok Klaim Warga Jakarta Paling Bahagia, Hanura: Dia Buat Perubahan
Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengklaim indeks kebahagiaan DKI Jakarta tertinggi di Indonesia. Partai Hanura menyebut di tangan Ahok, Jakarta memang banyak berubah.

Pernyataan Ahok tersebut juga disebut sebagai sebuah optimisme seorang pemimpin dalam membangun daerahnya.

"Ya sebagai ucapan seorang gubernur itu bagus. Bagaimanapun Jakarta itu ibukota, etalase kota-kota di Indonesia. Jadi wajar kalau gubernur memiliki optimisme dengan mengatakan warganya paling bahagia," kata Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana melalui pesan singkat, Kamis (20/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa keberhasilan Ahok, kata Dadang, salah satu buktinya di adalah dengan penataan kota yang lebih baik. Selain itu dari sisi transportasi juga banyak inovasi program untuk atasi kemacetan.

"Ya itu visi atau optimisme, sekaligus fakta-fakta yang menunjukan bahwa Jakarta sejak Pak Jokowi jadi gubernur, yang diteruskan oleh Pak Ahok menunjukan banyak sekali perubahan. Pemukiman dan transportasi secara bertahap, namun dengan target yang pasti terus diperbaiki," ungkapnya

Sebelumnya, Ahok menyampaikan bahwa indeks kebahagiaan DKI tertinggi di Indonesia. Ada beberapa indikator yang disampaikan Ahok untuk menunjang klaimnya ini.

"Indeks kebahagiaan di DKI paling tinggi di Indonesia 78,9. Dunia yang sangat maju 80. Kalau capai ini kita sejajar dengan dunia. Sekarang begitu lahir, warga DKI bisa usia 78 tahun meninggal. Tetapi kalau suka merokok, bawa mobil motor melawan arus ya nggak tahu. Saya sih inginnya warga DKI bisa sampai 80 tahun," ungkap Ahok, Kamis (20/10)

Dia kemudian memaparkan program beasiswa bagi siswa sekolah yang lolos Perguruan Tinggi Negeri dibiayai Rp 18 juta per tahun oleh Pemprov, beasiswa itu pun berlaku bagi anak yang ingin sekolah agama di luar kota. "Mungkin tahun depan bisa kami evaluasi Rp 25 juta karena Jakarta biaya hidup lajang Rp 2,5 juta. Yang rajin kuliah Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia kami biayai," katanya.

(wsn/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads