"Iya cukup inovatif ya (wacana tersebut)," kata Sandi seusai mengunjungi bank sampah Ciber (Cilincing Berseri) di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (20/10/2016).
Baca Juga: Kontroversi Ahok-Djarot Kampanye Basmi Tikus
Namun, Sandi mengkritik bila uang Rp 20.000 yang menjadi imbalan kepada warga berasal dari APBD. Menurut Sandi, seharusnya uang imbalan tersebut berasal dari sumber daya warga.
"Tapi kalau pakai duit pemprov sih kurang inovatif. Menurut saya, harusnya pakai sumber daya warga, karena saya lihat itu juga rasa partisipasi ya," ujar Sandi.
Baca Juga: Program Basmi Tikus, Wagub Djarot: Ada Anggaran Basmi Hama Rp 80 Juta
Sandi menginginkan adanya inisiatif dari warga untuk menjaga kebersihan lingkungan karena keinginan sendiri bukan karena diiming-imingin imbalan oleh pemerintah. Dirinya juga mengatakan bila karena uang menjadi motivasi, hal tersebut akan mengurangi nilai gerakan yang sudah baik tersebut.
"Jadi orang itu termotivasi karena mereka melakukan sesuatu dengan positif, bukan hanya karena uang. Kalau dihargai seperti itu, kesannya akan mengurangi nilai gerakan yang sangat baik yang dimulai oleh Pak Djarot" tutupnya.
(bis/imk)