"Para pelaku mengoplos tabung gas 12 Kg dengan air supaya lebih berat," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan kepada detikcom, Kamis (20/10/2016).
Hendy menjelaskan para pelaku mengisi tabung gas ukuran 12 Kg dari gas bersubsidi ukuran 3 Kg dengan mengurangi kadar gasnya. Setelah itu, para pelaku menyuntiknya dengan air agar tabung lebih berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pengakuan para pelaku, gas oplosan air itu sudah dipasarkan ke wilayah Depok, Tangerang, Bogor dan sebagian Jakarta.
"Ngakunya baru 3 bulan beroperasi, tetapi masih kami selidiki," imbuh Hendy.
Terungkapnya pengoplosan tabung gas ini berawal ketika tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya tengah mengembangkan kasus perampokan truk sepatu Adidas. Seorang saksi sopir ekspedisi mengaku, pernah mengantarkan tabung gas ke area hutan Rumpin.
Polisi pun mengembangkan informasi sopir ekspedisi ini dengan melakukan observasi di lokasi. Polisi kemudian menemukan lokasi pengoplosan gas.
"Kenapa kami ungkap juga kasus ini, karena ada informasi keresahan warga akibat adanya elpiji 12 Kg yang dioplos dengan air di Depok dan Tangerang. Jadi, kita sekaligus melakukan penyelidikan terhadap kejahatan yang merugikan masyarakat tersebut," ujarnya.
(mei/aan)











































