Cerita Duo Kembar Tertua di Kampung Kembar yang Pernah Dikira Tuyul

Cerita Duo Kembar Tertua di Kampung Kembar yang Pernah Dikira Tuyul

Bisma Alief Laksana - detikNews
Kamis, 20 Okt 2016 07:36 WIB
Utomo dan Wibowo di rumahnya. Foto: Bisma Alief/detikcom
Jakarta - Kampung kembar di RW 03 Kelurahan Malaka Jaya Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur memiliki cerita unik. Salah satunya adalah pasangan kembar tertua di kampung tersebut yaitu Pudjo Utomo dan Pudjo Wibowo (49).

Keduanya lahir pada tanggal 4 April 1967. Pudjo Utomo hanya berbeda 2-3 menit dari Pudjo Wibowo. Keduanya saat ini tinggal serumah di Gang 3 RW 03 bersama lima saudaranya. Pudjo Wibowo dan Pudjo Utomo memang kembar tidak identik (fraternal), namun bila dilihat lebih saksama kemiripan mereka ada di bagian pipi.

"Kami 9 bersaudara. Yang kembar hanya kami berdua. Yang lain tidak ada yang kembar," kata Pudjo Wibowo saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wibowo, begitu biasa dirinya disapa, dari cerita ibunya, nenek mereka memang memiliki keturunan kembar. Sehingga tidak heran bila mereka dilahirkan kembar.

Wibowo yang berprofesi sebagai loper koran bercerita bahwa dirinya dan Utomo memiliki beberapa ikatan batin saat masih kecil. Namun seiring perkembangan usia, ikatan batin tersebut perlahan berkurang.

"Kalau waktu kecil memang ada ikatan batin. Misalnya salah satu sakit, enggak lama nanti yang satu sakit juga. Tapi itu hanya sampai SMP. Sekarang sudah berkurang ikatan batinnya," ungkap Wibowo.

Utomo, yang berprofesi sebagai tukang pijat kemudian menceritakan pengalaman tidak terlupakan mereka berdua saat masih kecil. Utomo bercerita bahwa saat mereka masih kecil pernah dikira tuyul oleh salah seorang hansip yang sedang ronda. Saat itu Utomo sedang mengantarkan adiknya, Wibowo untuk buang air besar.
Pudjo Utomo dan Pudjo Wibowo saat ditemui di rumahnya di Kampung Kembar. Foto: Bisma Alief/detikcom

"Jadi waktu kecil kan untuk buang air besar jauh, kita harus ke jamban dulu. Nah, pernah waktu itu malam-malam Wibowo mau buang air besar dan minta saya antarkan. Tiba-tiba waktu sedang di jalan ada hansip sedang ronda, kita disenter-senter dikira tuyul. Sampai-sampai hansip tersebut manggil orang kampung karena takut," tutur Utomo.

"Lalu hansip dan warga cari-cari kita sampai di jamban. Pas di jamban ternyata baru tahu kalau kita Utomo dan Wibowo. Mungkin karena kita botak makanya disangka tuyul," lanjutnya.

Saat ini Utomo dan Wibowo sudah sama-sama memiliki istri dan anak. Istri Utomo berasal dari Brebes dan memiliki 3 anak. Sedangkan Wibowo memiliki istri orang Purwokerto dengan 2 anak.

"Istri kita sama-sama di kampung. Biasanya kalau Lebaran sih kita pulang bareng kan searah soalnya," tutup Wibowo.
Halaman 2 dari 2
(bis/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads