Polisi Tangkap 24 Orang di Lokasi Pengoplosan Gas di Hutan Karet Bogor

Polisi Tangkap 24 Orang di Lokasi Pengoplosan Gas di Hutan Karet Bogor

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 19 Okt 2016 21:51 WIB
Foto: Gas oplosan di Bogor/ IST
Jakarta - Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar praktek ilegal pengoplosan gas subsidi ukuran 3 Kilogram di tengah hutan karet di kawasan Rumpin, Kabupaten Bogor. Di lokasi tersebut, polisi menemukan puluhan orang yang sedang melakukan kegiatan penyuntikan gas secara ilegal.

"Ada 24 orang yang kami amankan di lokasi," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan kepada detikcom, Rabu (19/10/2016).

Hendy mengatakan, dari 24 orang itu terdiri dari pengelola, 'dokter' yang melakukan penyuntikan gas dan petugas lapangan serta dua orang sopir ekspedisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku Gas oplosan di Bogor/ ISTFoto: Gas oplosan di Bogor/ IST
Pelaku Gas oplosan di Bogor/ IST


Sementara itu, polisi juga mengamankan ratusan tabung gas ukuran 12 Kg dan 3 Kg serta sejumlah tabung gas ukuran 50 Kg.

Terbongkarnya pengoplosan tabung gas tersebut merupakan pengembangan pihak Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait penangkapan komplotan pelaku perampokan sopir truk sepatu Adidas.

Dari hasil pemeriksaan sopir truk ekspedisi, polisi mendapatkan informasi bahwa pernah mengantarkan tabung gas ke lokasi dengan menggunakan mobil pikap dan truk kecil. Diketahui, salah satu dari 5 pelaku perampokan truk yang ditangkap adalah mantan sopir truk ekspedisi.

"Sopir truk ekspedisi ini kami jadikan saksi. Karena dari informasi mereka, kita ketahui adanya praktek ilegal pengoplosan gas di sini," katanya.

Meski kemudian menemukan adanya pengoplosan gas di lokasi, namun Hendy memastikan pencarin barang bukti ribuan sepatu Adidas yang dijual komplotan perampok ke penadah masih terus dilakukan.

"Yang pencarian sepatu Adidas tetap kita cari. Lah ini ada tindak pidana di depan mata masa kami biarkan, ya sekalian saja kami bongkar juga. Kan ini juga meresahkan," lanjut Hendy.

(mei/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads