Penyandang Disabilitas Butuh Fasilitas-fasilitas Ini di Bus TransJakarta

Penyandang Disabilitas Butuh Fasilitas-fasilitas Ini di Bus TransJakarta

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 19 Okt 2016 21:02 WIB
Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Jakarta - PT Transjakarta kini menyediakan layanan penjemputan dan halte yang akses bagi difabel. Lalu apa masukan dari kaum difabel?

Salah satu penyandang tuna daksa bernama Lina sempat mencoba kendaraan TransJakarta Cares. Dia mengusulkan untuk menambah pegangan pada sisi kanan-kiri papan landasan kursi roda.

"Kalau saya sih bilang pas kursi roda (papan untuk tanjakan) ada pegangan di kanan kirinya. Tadi waktu nyoba agak tinggi juga dan ngeri jatuh. Ada belok dikit pasti jatuh," kata Lina usai peresmian bus TransJakarta di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya soal pegangan, Lina juga merasakan ketika naik mobil TransJakarta Cares dia merasa ruang baginya terlalu sempit. Dia pun mengusulkan agar bangku di depannya didesain agar lebih maju.

"Pas di dalam sempit, kaki saya nekuk. Mungkin bangku depan bisa agak dimajuin. Saya juga pengennya ada pegangan supaya bisa naik turun sendiri," kata warga Halim, Jakarta Timur itu.

Lina juga punya pengalaman buruk ketika menggunakan bus TransJakarta. Menurutnya halte bus TransJakarta terlalu tinggi dan curam sehingga belum ramah untuk penyandang disabilitas.

"Saya cuma sekali naik bus TransJ ngeri naiknya. Pas ke Ancol haltenya tinggi banget, meski akses tapi curam banget. Naik berat, turunnya ngeri nyelonong," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sikdam Hasim yang kerap menggunakan angkutan umum seperti bus dan kereta api listrik (KRL) ke tempat kerjanya. Penyandang tuna netra ini mengeluhkan belum bersahabatnya angkutan umum di Jakarta.

"Saya tiap hari pakai kereta dan bus apakah transport 80 persen saya katakan tidak. Karena, jujur, transportasi untuk penyandang disabilitas mahal," jelas dia.

Sikdam mengaku jika naik angkot dia kerap diturunkan di sembarang tempat. Ketika berjalan di trotoar pun dia kerap terjatuh.

"Kedua dari rumah naik angkot bahaya bisa diturunin di sembarang tempat. Ketiga berjalan di trotoar banyak bolongnya saya pernah jatuh," ujar guru bahasa inggris di SMA Adria Pratama Mulya di Tangerang itu.

Adanya layanan Transjakarta Cares pun disambut positif oleh Sikdam. Dia bermimpi Jakarta bisa seperti Seoul yang menyediakan call center yang menyediakan pendampingan bagi difabel saat di ruang publik.

"Di Jakarta kepedulian teman-teman ke disabilitas kurang sekali. Sangat berminat, kalau benar-benar sesuai dengan yang dikatakan Pak Ahok Jakarta akan sama dengan Seoul. Di sana ada namnya transport disabilitas ada call center disabilitas saya pencet 001 mereka kirimkan mobil," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(ams/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads