Dilihat dari ukuran, rumah singgah Dimas Kanjeng memang tak terlalu besar. Terletak di pinggiran Kota Probolinggo, tepatnya selatan terminal Bayuangga, Jalan Merapi, Gang At-Taqwa, RT 11 RW 01.
Rabu (19/10/2016), rumah berpagar cokelat dan bernomor 3 sepi. Tak tak ada penghuninya. Hanya saja kemungkinan besar ada penjaganya. Sebab rumah terlihat cukup terawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di sudut rumah, ada sangkar burung kosong. Konon Taat Pribadi memang suka memelihara burung.
Isnaini, ketua RT setempat, memaparkan rumah tersebut hanya digunakan untuk singgah. Biasanya Taat Pribadi datang dari perjalanan jauh dan istirahat beberapa jam saja, selanjutnya pulang ke Desa Wangkal (Probolinggo).
Taat Pribadi dikenal jarang bergaul. Namun di mata warga sosoknya dihormati. Taat Pribadi dikenal dermawan. Pernah menyumbang pembangunan gapura gang, juga uang kerja bakti.
![]() |
"Dia (Taat Pribadi) juga pernah datang ke beberapa acara perkawinan warga sekitar," jelas Isnaini yang ditemui di rumahnya yang tak jauh dari lokasi rumah Taat Pribadi tersebut.
"Sudah lama rumah ini tidak ditempati, sekitar 7 bulanan. Rumah ini hanya dibuat istirahat oleh Dimas Kanjeng ketika dari perjalanan Surabaya dan Jakarta," tambah Isnaini.
Sejak ditemukan mayat Abdul Ghani, eks pengikut Dimas Kanjeng, ditemukan hingga penangkapan beberapa pengikut, rumah tersebut tak lagi ditempati. Kemudian, Taat Pribadi akhirnya juga ikut ditangkap polisi. (fat/try)