Ahok sebenarnya sudah menjelaskan program ini bukanlah kampanye dalam arti penggalangan kekuatan menjelang Pilgub DKI. Namun ini murni ngusir tikus.
"Masa buat kampanye, buat ngusir tikus," kata Ahok di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Urgensinya terlalu banyak, dari kesehatan air kencingnya tikus segala macam bikin orang sakit apalagi ini musim hujan kan berantas sekali turun," jelas dia.
Program ini pun tidak akan digelar sepanjang tahun. Ahok khawatir nanti lama-lama warga justru beternak tikus.
"Enggak mungkin nanti sepanjang tahun nanti piara tikus lu jual. Lagi dimatangkan, nanti ditanyakan ke Pak Djarot," sambungnya.
Program kebersihan yang digalakkan Ahok ini rupanya dipahami berbeda oleh kalangan politisi. Karena program ini digalakkan menjelang masa kampanye Pilgub DKI yang akan dimulai pada 28 Oktober mendatang, sementara Ahok-Djarot saat ini juga berstatus cagub-cawagub DKI incumbent.
Partai Gerindra yang mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI merespons keras program tersebut. Mereka melihat ini hanyalah akal-akalan kampanye semata.
"Kenapa sih masyarakat yang disuruh berburu tikus? Tidak etis. Itu akal-akalan kampanye," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra Abdul Ghoni saat berbincang, Rabu (19/10/2016).
"Ini menurut saya yang enggak ada malah diada-adain. Ini kan karena sebentar lagi ada pengambilan nomor urut pasangan calon pada 25 Oktober nanti," sorot Ghoni.
Momentum dilakukannya program ini pun memancing tanda tanya besar. Kenapa baru dilakukan saat ini, sementara tikus sudah lama bereliaran di Jakarta, bahkan setiap pagi ada saja bangkai tikus di jalanan Jakarta. Kalau Ahok memang berniat kampanye membersihkan tikus di Jakarta, maka cukup meminta Dinas Kebersihan untuk membasminya.
"Jangan jadi ajang kampanye lah," tutupnya.
(van/imk)











































