Sudung ditemani Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan meninjau proyek Jakarta Urgent Flood Mitigation Project dan Jakarta Emergency Dredging tersebut, Rabu (19/10/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.
Peninjauan proyek ini, menurut Sudung, bagian dari program Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan (TP4). Sebuah program yang berfungsi mendampingi proyek pembangunan instansi, kementerian, dan pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah ini udah 80 persen pengerjaannya, jadi kita ke sini sesuai arahan presiden untuk mengawal bagaimana penyerapan anggaran itu cepat dan tepat waktu," lanjutnya.
Selain proyek mencegah banjir ini, anggaran Rp 11 triliun yang harus dikawal Kejaksaan antara lain untuk pembangunan jembatan, perumahan, hingga rusun.
"Kami melakukan ini sejak anggaran 2016, ini untuk mencegah saja kan selama ini anggaran tidak terserap dengan ok. Bahkan sampai rumah susun akan kita kawal agar kontraktor juga kerja keras," ujar Sudung.
Kadin Tata Air sendiri mengapresiasi Kepala Kajati DKI Jakarta yang turun langsung untuk melihat proyek Pemprov DKI tersebut.
"Ini bentuk komitmen untuk masyarakat, dan dengan TP4 selalu mengawal kegiatan kita. Ada 1,2 triliun yang kita konsolidasikan," tutur Teguh.
Fungsi proyek tersebut nantinya untuk menanggulangi land subsident (penurunan tanah) dan penanggulangan banjir daerah Jakarta Utara selain banjir rob (pasang air laut). Setelah dari Waduk Sunter, Sudung dan Teguh menuju Kali Sentiong untuk meninjau Stasin Pompa Sunter Sentiong Taman BMW.
![]() |