PPP Kubu Djan akan Beri Sanksi DPC yang Tak Dukung Ahok, Termasuk Lulung

PPP Kubu Djan akan Beri Sanksi DPC yang Tak Dukung Ahok, Termasuk Lulung

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 19 Okt 2016 09:14 WIB
PPP Kubu Djan akan Beri Sanksi DPC yang Tak Dukung Ahok, Termasuk Lulung
Deklarasi dukungan PPP kubu Djan Faridz untuk Ahok-Djarot. Foto: Hasan Al Habshy/detikcom
Jakarta - PPP kubu Djan Faridz mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Namun ternyata sebagian Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP di Jakarta lebih condong dengan pilihan PPP kubu Romahurmuziy (Romi) memilih Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Nanti kita dalam waktu dekat akan rapat DPP, melakukan instruksi bersifat wajib untuk mendukung Ahok-Djarot," ungkap Sekjen PPP kubu Djan, Dimyati Natakusumah saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/10/2016) malam.

Rapat soal instruksi ini disebutnya akan digelar dalam waktu dekat. Ketika instruksi sudah dikeluarkan, kata Dimyati, seluruh jajaran PPP dari ranting hingga pusat harus mematuhinya jika tidak ingin mendapat sanksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sanksi bisa macam-macam. Ada ringan, sedang dan berat. Sesuai dengan ketidakpatuhannya. Kita akan beri sanksi administratif. Insya Allah akan patuh semua," ucapnya.

"Nanti semua akan patuh. Termasuk pak Haji Lulung. Semua akan ikut dengan garis partai," imbuh dia.

Instruksi yang akan dikeluarkan kubu Djan disebutnya mengikat bagi semua kader maupun simpatisan PPP. Sanksi akan diberi tanpa kecuali, termasuk Lulung yang sudah mendatangi Agus-Sylvi beberapa waktu lalu. Padahal selama ini pria bernama lengkap Abraham Lunggana itu merupakan loyalis Djan.

"Setelah instruksi diberikan sifatnya mengikat, apabila tidak dilaksanakan sanksi akan diberikan. Termasuk Pak Haji Lulung jika melanggar karena dia adalah Ketua DPW. Berlaku untuk semua," tegas Dimyati.

"Instruksi besok akan dibuat. Berlaku untuk semua. DPW, DPC, kader dan aggota dewan. Baik dari ranting sampai DPP harus patuh untuk menyukseskan Ahok-Djarot," tambah anggota DPR itu.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah Ketua DPC PPP secara terbuka tak mengindahkan perintah Djan Faridz. Seperti Ketua DPC PPP Jakarta Selatan, Iwan Jayadi, dan Sekjen DPC PPP Jakarta Barat Dedy Kurniawan yang tegas menyatakan mendukung Agus-Sylvi.

"Jakarta Selatan, Agus-Sylvi. Bahkan umumnya di DKI juga demikian. Sangat pasti kami tidak ikut Djan Faridz," ucap Iwan, Selasa (18/10).

Sementara itu PPP Kepulauan Seribu mengaku menghargai keputusan kubu Djan dan kubu Romi. Namun loyalitas mereka ternyata bukan kepada dua tokoh tersebut. Mereka masih menunggu keputusan resmi dari Lulung.

"Saya lebih mengikuti arahan Pak Haji Lulung, karena saya ikut Pak Haji Lulung," kata Ketua DPC PPP Kepulauan Seribu, Fahrullah. (elz/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads