Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Jakarta Selatan, Iwan Jayadi, tegas menyatakan pihaknya mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Pilgub DKI 2017. Bahkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi wilayah untuk memenangkan Agus-Sylvi.
"Jakarta Selatan, Agus-Sylvi. Bahkan umumnya di DKI juga demikian. Sangat pasti kami tidak ikut Djan Faridz," kata Iwan Jayadi saat berbincang, Selasa (18/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia yakin sekali, kubu Djan tak akan disahkan pemenrintah menjadi pengurus PPP yang sah. Seluruh pengurus tingkat ranting (kelurahan) dan Pimpinan Anak Cabang (kecamatan) PPP Jakarta Selatan dijamin tak sepaham dengan Djan yang mendukung Ahok-Djarot. Soalnya, Ahok-Djarot sudah berbuat tak adil: melakukan penggusuran di Bukit Duri dan Rawajati Jakarta Selatan.
"Penggusuran dilakukan terhadap masyarakat. Itu jelas menunjukkan Ahok-Djarot tidak berpihak terhadap masyarakat," ujar Iwan.
Sekretaris Jenderal DPC PPP Jakarta Barat Dedy Kurnyawan juga menjelaskan hal senada. PPP Jakarta Barat mendukung penuh Agus-Sylvi di Pilgub DKI 2017.
"Jakarta Barat solid mendukung Agus-Sylvi, bukan Ahok-Djarot," kata Dedy.
Baca Juga: PAN: Lulung dan Jaringannya Bisa Raup Suara untuk Agus-Sylvi
Alasannya, itu merupakan kebijakan partai. Kebetulan Dedy juga menangkap aspirasi kader dengan suara yang serupa dengan kebijakan partai. Kedua, Agus-Sylvi dipandang sebagai racikan tepat, perpaduan antara ketegasan militer dengan sosok birokrat yang bersih. Pasangan ini juga mencerminkan duet Jawa-Betawi.
"Kami punya tim di Jakarta Barat yang menunggu pengumuman untuk bergerak menyukseskan Agus-Sylvi selepas pengumuman pasangan calon 24 Oktober nanti," ujarnya.
Lebih dari itu, Dedy juga menilai kepengurusan Djan yang mendukung Ahok adalah kepengurusan yang tidak sah. Bahkan, Djan dipandangnya sebagai pemecah-belah.
"Djan Faridz memecah kader PPP dan Umat Islam," ujar Dedy.
PPP Kepulauan Seribu menyatakan menghargai keputusan kubu Djan Faridz dan juga kubu Romi. Namun PPP Kepulauan Seribu menyatakan loyalitas sesungguhnya bukan terkait pada dua orang itu, melainkan pada sosok Abraham Lunggana (Lulung).
"Saya lebih mengikuti arahan Pak Haji Lulung, karena saya ikut Pak Haji Lulung," kata Ketua DPC PPP Kepulauan Seribu, Fahrullah.
Terlepas dari keterangan Fahrullah, Lulung sendiri memang sudah menyatakan dukungan untuk Agus-Sylvi, lewat pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya akan tunggu arahan beliau (Lulung), kalau Pak Lulung mengarah ke mana, maka kita akan ikut. Kita tunggu saja, kalau salah langkah kan repot," kata dia.
Baca Juga: Tanggapi Pertemuan Lulung-SBY, Agus Yudhoyono: Dukungannya Sangat Berarti
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP kubu Romi, Abdul Aziz, menyatakan memang realitasnya pengurus di Jakarte tak mengikuti Djan Faridz mendukung Ahok. Soalnya, rata-rata dari mereka adalah loyalis Lulung yang dikenal anti-Ahok.
"Di enam DPC tak ada loyalis Djan. Yang ada hanya loyalis Haji Lulung dan saya. Yang tersisa dari Djan Faridz ya hanya Sekjen PPP Pak Dimyati Natakusumah," kata Aziz.
(dnu/imk)