"Lagi ada perapihan titik buang. (Selain itu karena) kekurangan alat berat dan BBM," kata Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Kebersihan DKI Jakarta Asep Kuswanto saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (18/10/2016).
Untuk mengurangi antrean truk, pihak UPST akan mengoptimalkan penggunaan alat berat yang ada. Asep menyebut antrean truk ini juga pernah terjadi saat Bantargebang dikelola pihak swasta, PT Godang Tua Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antrean truk sampah sudah terjadi beberapa hari terakhir. Ada sopir yang mengaku harus menunggu hingga 10 jam untuk membuang sampah yang diangkutnya.
Seorang sopir menyebut antrean terjadi karena lokasi tempat pembuangan akhir sampah kini hanya berada di Bantargebang. Padahal dulu, lokasi pembuangan sampah juga berada di Jakarta. "Dulu ada di Cakung," sebutnya.
Pemprov DKI mengambil alih pengelolaan TPST Bantargebang, Bekasi sejak Selasa (9/7/2016). Swakelola dilakukan setelah Pemprov memutus kontrak dengan PT Godang Tua Jaya selaku pengelola sebelumnya.
(fdn/tor)











































