Jakarta - Mensesneg Yusril Ihza Mahendra menyatakan pemerintah memilih sedan Toyota Camry 3.000 cc sebagai kendaraan dinas menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan pejabat lembaga tinggi negara karena harganya yang relatif murah.Penjelasan ini disampaikan Yusril sehubungan keputusan pemerintah membeli 60 unit sedan Toyota Camry 3.000 cc sebagai tambahan kendaraaan KTT Asia Afrika dan nantinya akan digunakan sebagai kendaraan dinas pejabat.Menurut Yusril, dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (1/4/1005),sebanyak 18 unit sedan Toyota Camry akan digunakan ketua dan wakil ketua lembaga-lembaga tinggi negara seperti DPR, MPR, DPD, BPK, dan MA.Kemudian sebanyak 35 unit akan digunakan para menteri kabinet Indonesia Bersatu. Satu unit digunakan pejabat setingkat menteri, dua unit untuk isteri Presiden dan Wapres, serta empat unit untuk cadangan.Nilai pembelian 60 unit Toyota Camry tersebut sebesar Rp 21 miliar dengan harga per unit Rp 350 juta. "Itu pun telah mendapatkan diskon dan termasuk pajak untuk kendaraan plat merah," kata Yusril sambil menambahkan harga tersebut masih lebih murah dibandingkan harga untuk umum.
Lebih MurahMenurut Yusril, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan menggunakan Toyota Camry karena harganya jauh lebih murah dibanding Volvo S80 yang dipakai pejabat tinggi negara pada pemerintahan sebelumnya. "Harganya sekitar 40-50 persen lebih murah daripada Volvo S80 yang digunakan pejabat tinggi negara dan menteri kabinet lalu."Yusril mengaku sudah mengajukan beberapa alternatif jenis kendaraan dinas. Namun Presiden SBY menyarankan agar dipilih kendaraan asal Jepang. "Pakai mobil Jepang aja sih. Jadi jangan mobil Eropa jenis Volvo, BMW, atau Mercy," ujar Yusril menirukan pernyataan SBY.Dengan dipilihnya Toyota Camry, lanjut Yusril, kini sudah tidak ada kontroversi lagi tentang jenis kendaraan dinas pejabat yang dipakai. "Kontroversi tentang mobil apa yang akan dipakai kendaraan dinas pejabat tinggi negara sudah clear, yatu diputuskan menggunakan Toyota Camry."Ada pun dana pembelian kenadaran tersebut, menurut Yusril, sudah dialokasikan dalam APBN 2005. Ia juga sudah menyampaikan surat kepada menkeu pada Kamis (31/3/205) mengenai keputusan Presiden tersebut.Dalam kesempatan itu Yusril juga menjelaskan bahwa kendaraan dinas yang lama, yaitu sedan Volvo S80, akan dilelang dan akan dihapus dari aset negara bila mendapat persetujuan dari menteri keuangan.Ditanya tentang sikap Ketua MPR Hidayat Nurwahid yang pernah menyatakan tidak akan menggunakan kendaraan dinas, Yusril menyatakan tugasnya adalah menyediakan kendaraan dinas pejabat sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan atas perintah presiden. "Itu adalah kewajiban kami. Tapi kalau tidak mau digunakan ya kami tidak bisa komentar. Mudah-mudahan tidak demikian. Karena kendaraan Toyota Camry tidak bisa dikatakan kendaraan mewah seperti yang dimaksud Pak Hidayat," demikianYusril Ihza Mahendra.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini