"Normalisasi itu harus ada. Sudah disampaikan tadi bahwa terjadinya banjir itu bukan karena kiriman, tetapi karena memang struktur pembangunan yang tidak sesuai perolehannya. Ditambah lagi sekarang ini kan ruang hijau sudah sangat terbatas. Menurut saya sudah sangat tepat dibongkar, karena itu memang melanggar," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno di Kedai Kopi Deli, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).
Untuk diketahui, PAN merupakan salah satu partai pengusung Agus Harimurti-Sylviana Murni, yang merupakan saingan Ahok-Djarot. Namun Eddy menegaskan, kebijakan yang diterapkan Ahok terkait normalisasi Kali Krukut di Kemang itu pantas didukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira tidak sebatas Kemang saja, yang kemarin ada kejadian besar di Kemang. jangan sampai terjadi ada kasus dulu (baru bertindak)," imbuh Eddy.
Sebelumnya, Pemprov DKI sudah mulai melakukan normalisasi Kali Krukut yang melintasi kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Setelah pembongkaran lahan parkir Hotel Pop! dilakukan, kini sekitar 500 bangunan di bantaran Kali Krukut menunggu untuk dibongkar oleh Pemprov. Namun bangunan tersebut akan dibongkar dengan melihat terlebih dahulu sertifikat kepemilikan bangunan.
"Kami sudah punya trase. Lebih dari 500 bangunan kami akan bongkar cuma mereka harus buat tembok di pinggir dulu. Kalau temboknya belum dia bikin terus airnya udah naik di atas tembok," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat.
(bis/jor)











































