Ahok Jelaskan Alasan Puluhan Sekolah di DKI Gagal Dibangun Tahun Ini

Ahok Jelaskan Alasan Puluhan Sekolah di DKI Gagal Dibangun Tahun Ini

Niken Purnamasari - detikNews
Rabu, 12 Okt 2016 19:43 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Ari Saputra/detikFoto)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan alasan gagalnya pelaksanaan pembangunan 45 gedung sekolah di DKI pada tahun anggaran 2016. Menurutnya, kualitas kontraktor yang akan membangun sekolah tersebut tidak memenuhi standar.

"Itu daripada pakai kontraktor yang enggak bener, mendingan tahan dulu. Kita mau pakai yang bagus. Rencana kompensasi biaya sinergi akhir tahun bisa kejar," jelas Ahok usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).

Selain itu, Ahok menjelaskan untuk membangun 45 gedung sekolah akan menggunakan kontraktor yang digabungkan dalam jumlah besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Daripada kontraktornya enggak jelas, mending digabung besar saja. Itu kemarin yang diprotes oleh kontraktor kecil. Begitu kita cek kemampuan sisa keuangan lemah, masa kita mau kasih dia terusin. Eksekusi diundur kita pakai kelebihan kompensasi KLB, kita lagi timbang itu," kata Ahok.

Dalam penyampaian laporan di rapat paripurna DPRD, Badan Anggaran memberi rekomendasi untuk pelaksanaan pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2016. Salah satunya yakni rekomendasi terhadap pembangunan 45 gedung sekolah yang gagal dilaksanakan di Tahun Anggaran 2016.

"Badan Anggaran merekomendasikan agar menjadi Prioritas pada Tahun Anggaran 2017 dan Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta mengharapkan agar tidak ada alasan apapun untuk tidak merealisasikannya," ujar Ketua Komisi B Tubagus Arif.

Dalam rapat paripurna, anggota DPRD menyetujui penetapan total APBD DKI Tahun Anggaran 2016 yakni Rp 67,16 Triliun. Namun setelah perubahan terdapat pengurangan menjadi Rp 62,9 Triliun. (nkn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads