Aisyah yang merupakan anggota bidang Keagamaan di Golkar ini mengaku malu karena Golkar mendukung Ahok. Dia mengatakan bahwa dukungan itu membuat dirinya di-bully karena dianggap menjadi bagian kelompok yang tidak peduli pada suara rakyat.
"Rasanya Golkar sudah kehilangan roh dan jati diri sebagai partai yang berslogan suara rakyat, suara Golkar," kata Aisyah kepada wartawan, Selasa (11/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan bahwa gerakan anti Ahok sudah meluas, lebih dari Jakarta. Menurutnya, Golkar bisa terjun bebas di Pileg 2019 bila tetap mengusung Ahok di Pilgub DKI.
"Terutama yang saya hormati bapak Setya Novanto selaku Ketum agar meninjau ulang dan secepatnya keluar dari koalisi dukungan kepada Ahok," ujar Sekretaris Bidang Media dan Opini Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) ini.
Aisyah menganggap pernyataan Ahok saat ini sering menyinggung perasaan umat Islam. Kontroversi Ahok itu sudah tidak bisa diterima lagi.
"Pendukung Partai Golkar yang mayoritas umat Islam agar dipertimbangkan hak dan kewajibannya yang berbeda pendapat mengenai masalah keyakinan atau akidah," ungkap Aisyah.
Baca Juga: Golkar: Pengurus yang Tolak Ahok Silakan Mundur
Sebelumnya, Ketua Departemen Bidang Energi dan Energi Terbarukan Dedy Arianto menyatakan mundur dari jabatannya karena menolak mendukung Ahok. Alasannya adalah perbedaan keyakinan dan ucapan Ahok yang melukai umat Islam.
Ketum Golkar Setya Novanto tidak mempemasalahkan suara berbeda di internal partainya. Dia menjamin hal ini tidak akan mempengaruhi suara untuk Ahok.
"Enggak ada masalah, semua baik-baik saja," kata Novanto, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016) malam. (imk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini