Siti Robiah, istri Suminta berharap suaminya segera pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga.
"Suami saya (Suminta) sudah tidak pulang selama 4 bulan. Dia pergi sejak bulan puasa lalu dan sampai sekarang belum mau pulang," kata Robiah yang ditemui di rumahnya, Selasa (11/10/2016).
![]() |
Robiah mengatakan, suaminya itu sudah menjadi pengikut Dimas Kanjeng sejak sekitar 3 tahun lalu. Suami Robiah mendapat informasi dari teman-temannya terkait kesaktian Dimas Kanjeng yang dapat menggandakan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Suminta bersikap biasa-biasa saja. Meski kerap mendatangi Dimas Kanjeng, Suminta yang bekerja sebagai sopir pool taksi itu tidak pernah menginap lebih dari 3 hari.
"Dulu juga sering ke sana (Padepokan Dimas Kanjeng), tapi paling cuma 3 hari, terus pulang lagi. Baru kali ini saja berubah, tiba-tiba dia nggak pulang selama 4 bulan," kata Robiah sambil terus menggendong bayinya yang baru berusia 2 minggu itu.
Dimas Kanjeng kini menjadi tersangka kasus pembunuhan santri padepokannya dan penipuan dengan modus klaim penggandaaan uang. Dengan adanya kasus itu membuat Robiah semakin berharap suaminya segera pulang.
"Saat tahu Kanjeng ternyata pelaku kriminal, kita semua kaget. Karena saya tahu, suami saya kan ada di padepokannya di Jawa Timur. Makanya waktu itu kita langsung telepon," kata Robiah.
Berdasarkan informasi yang didapat Detikcom, ada 3 warga Bogor yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan masih bertahan di padepokannya di Jawa Timur. Selain Suminta, dua warga lainnya yakni Rofi'a, warga Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor dan Cecep Jamaludin, warga Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor, AKBP Andi Mochammad Dicky Pastika Gading, mengatakan belum menerima adanya laporan dari warga yang mengaku menjadi korban penipuan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Belum ada tuh yang laporan," kata Dicky, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (11/10/2016).
Namun demikian, lanjut Dicky, pihaknya siap melayani dan menindaklanjuti warga yang merasa dirugikan oleh Dimas Kanjeng. "Yah kita menunggu laporan warga yang merasa dirugikan. Tapi kalau tidak merasa (dirugikan), kita mau apalagi?" katanya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, AKBP Suyudi Ario Seto yang dimintai komentarnya terkait adanya warga Kota Bogor yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng, mengaku masih akan menelusuri informasi tersebut. "Masih dicek kebenarannya," ucap Suyudi.
Baca juga: MUI Imbau Pengikut Dimas Kanjeng Pulang (nwy/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini