Polri Pantau Potensi Penyimpangan Kebijakan Bebas Visa

Polri Pantau Potensi Penyimpangan Kebijakan Bebas Visa

Idham Kholid - detikNews
Selasa, 11 Okt 2016 13:53 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pihaknya akan menindak pelaku penyalahgunaan visa terkait kebijakan bebas visa bagi 169 negara di Indonesia. Kebijakan sejak bulan Maret 2016 ini ditujukan untuk menarik wisatawan.

"Yang pertama tentu kita melakukan penindakan hukum bersama imigrasi, siapa yang salah menyalahgunakan visa tentu kita akan tindak," di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016).

Tito mengatakan, bila terjadi banyak pelanggaran dan sistematis terkait penyalahgunaan visa, maka pihaknya akan memberikan masukan ke pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu kita akan memberikan masukan kepada pemerintah, imigrasi, Menko Polhukam dan lainnya apakah mungkin kita lakukan langkah lain untuk menyetop itu, menekan potensi pelanggaran itu di antaranya dengan meninjau kembali, itu salah atau opsinya," ujarnya.

Kebijakan bebas visa pada awalnya merupakan usulan dari Kemenko Maritim yang membawahi Kementerian Pariwisata. Dengan alasan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui usulan tersebut.

"Kebijakan ini gagasan Kemenko Maritim khususnya pariwisata. Dari sana gagasan ini kementerian lembaga lain mendukung, alasan bisa diterima dan Presiden menyetujuinya," jelas Dirjen Imigrasi Ronny F. Sompie di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Selain itu, Ditjen Imigrasi juga berencana kembali menerapkan aturan administrasi dengan memberikan lembar kunjungan bagi WNA yang berkunjung ke Indonesia yang nantinya wajib dikembalikan saat kembali ke negara asalnya. Dengan cara ini, diharapkan kontrol terhadap WNA yang bekerja di Indonesia dapat ditingkatkan.

"2017 akan membangun sistem informasi manajemen keimigrasian. Kita berlakukan lagi kalau ke luar negeri ada, kita menulis identitas kita, satu lembar kita bawa saat pulang kita kembalikan," tutur Ronny.

"Kita akan berlakukan lagi kemungkinan akan kita pasang barcode, ketika melintas di counter," tambahnya. (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads