"Sama seperti Pak Sudi, saya juga tidak menerima. Tidak ada dokumen itu yang masuk ke Setneg," ujar Yusril dalam perbincangan, Selasa (11/10/2016).
Sebelumnya mantan Seskab Sudi Silalahi dalam keterangan tertulisnya juga menyatakan tidak menerima dokumen dari TPF Munir. Untuk diketahui, Yusril dan Sudi dipanggil KIP untuk dikonfirmasi mengenai keberadaan dokumen tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusril mengatakan tim TPF Munir memang pernah bertemu menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah tugas mereka selesai. Menurut Yusril, setelah pertemuan dia tidak menerima limpahan dokumen dari TPF.
"Bisa jadi dipegang Presiden," kata Yusril.
Sudi dalam keterangan tertulisnya di sidang KIP mengatakan pada 24 Juni 2005 tim TPF bertemu dengan Presiden SBY. Tim TPF datang dengan membawa bundel dokumen.
"Tempat pertemuan di ruang kerja presiden. Dalam pertemuan tersebut yang berbicara hanya tim TPF dan pejabat terkait. Saya tak ikut berbicara. Yang saya ingat ketika itu dilaporkan pada Presiden bahwa telah dilakukan pertemuan-pertemuan dengan pihak terkait kasus meninggalnya Munir. Dan yang terakhir dilaporkan juga bahwa ada kendala yang dihadapi tim TPF Munir yaitu terbatasnya dana operasional (tidak tersedia dana)," tulis Sudi.
Sudi juga menjawab soal TPF Munir yang menyerahkan hasil kerjanya secara resmi pada Presiden SBY.
"Setelah pertemuan terakhir saya ingat ada bundel map yang diserahkan ketua tim kepada presiden setelah itu. Barangkali itulah laporan dari TPF Munir. Setelah itu saya ditugasi mendampingi Ketua TPF Munir untuk konferensi pers. Dalam konferensi pers saya hanya menyampaikan kata pengantar," tuturnya. (fjp/tor)











































