Berdasarkan informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Prayitno, peristiwa terjadi siang tadi pada pukul 10.30 WIB, Minggu (9/10). Lokasi tanah longsor terjadi di Dukuh Gemblengan, Kecamatan Garung, Wonosobo.
"Enggak ada hujan, itu penggalian liar. Jadi bukan bencana. Ada proses penambangan pasir dan batu. Terjadi longsor. Korban penambang galian C," ungkap Prayitno saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (9/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evakusi jenazah yang tertimbun longsor. Dok. BPBD Wonosobo |
Adapun tiga penambang liar yang menjadi korban tewas adalah Slamet (40), Monidi (50), dan Panto (45). Ketiganya merupakan warga Sendang, Gemblengan, Wonosobo. Jenazah mereka pun sudah dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Mestinya proses penambangan tidak seperti itu karena tidak safety. Itu dilakukan dengan tidak tegak lurus. Harusnya ada proses reklamasi dan terasering dulu agar menjadi tanah produktif. Kalau soal izin kewenangan ada di provinsi," jelas Prayitno.
Dok. BPBD Wonosobo |
BPBD Wonosobo pun mengimbau agar seluruh warga mengedepankan kehati-hatian dalam proses penambangan. Para penambang disebut Prayitno harus menambang sesuai prosedur dan ketentuan yang ada.
"Kami mengimbau agar waspada, tidak menggali seperti itu agar tidak terjadi musibah atau kecelakaan. Hati-hati dalam bekerja," tuturnya.
Dok. BPBD Wonosobo |
"Saya tidak bilang tidak boleh karena itu mencari nafkah. Tapi harus ada kehati-hatian, harus ada kebijaksanaan dari penggali terhadap alam," imbuh Prayitno. (elz/dha)












































Evakusi jenazah yang tertimbun longsor. Dok. BPBD Wonosobo
Dok. BPBD Wonosobo
Dok. BPBD Wonosobo