Saksikan Latihan TNI AU di Natuna, Jokowi Jajal Kokpit Sukhoi SU-30

Saksikan Latihan TNI AU di Natuna, Jokowi Jajal Kokpit Sukhoi SU-30

Adil Pradipta Huwa - detikNews
Kamis, 06 Okt 2016 21:45 WIB
Foto: Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)
Kab. Natuna - Presiden Joko Widodo meninjau Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Dalam kesempatan itu, Jokowi mencoba pesawat Sukhoi SU-30.

Presiden Jokowi hadir didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo Kamis di Kabupaten Natuna (6/10/2016). Begitu tiba, Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, berjalan kaki menuju lokasi parkir pesawat tempur Sukhoi Su-27/30 di Apron Bandar Udara Ranai.

Jokowi lalu menaiki pesawat tersebut untuk memeriksa kecanggihan kokpit Sukhoi SU-30 dan menyempatkan diri untuk duduk di dalamnya dengan mengenakan helm tempur pesawat Sukhoi.
Foto: Jokowi Masuk ke Kokpit Shukoi (Adil/detikcom)Foto: Jokowi Masuk ke Kokpit Shukoi (Adil/detikcom)

Tak lama di dalam kokpit, Jokowi turun dari pesawat untuk dilakukan penyematan Wing Kehormatan oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna. Setelah itu, Jokowi menyaksikan beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AU.
Jokowi tinjau alutsista TNI AU (Adil Pradipta/detikcom)Jokowi tinjau alutsista TNI AU (Adil Pradipta/detikcom)

Dalam latihan tempur kali ini, TNI AU menurunkan hampir seluruh pesawat tempur andalan mereka. Di antaranya Sukhoi Su-27/30 (Skuadron Udara 11), F-16 (Skuadron Udara 3 dan 16), Hawk (Skuadron Udara 1 dan 12), T-50i Golden Eagle (Skuadron Udara 15) dan EMB-314 Super Tucano (Skuadron Udara 21).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, Presiden bergabung bersama pejabat dan tamu undangan yang hadir untuk menyaksikan Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016. Tampak juga dalam acara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menhub Budi Karya.
Jokowi saksikan Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)Jokowi saksikan Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)

Hadir juga Kepala Staf AL Laksmana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono. Hadir pula sejumlah perwira tentara dari negara lain seperti Amerika Serikat, Italia, Korea Selatan, Singapura, dan Inggris.

Dalam latihan itu ditampilkan demonstrasi pertempuran saling kejar pesawat tempur antara Sukhoi Su-27/30 dan dua F-16. Selain itu, pesawat Hawk, T50i Golden Eagle, serta Super Tucano juga melakukan unjuk kekuatan di hadapan Presiden melakukan pengeboman sasaran di Laut Natuna.
Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)

Tampak pula penerjunan Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) yang menggunakan enam pesawat Hercules C-130 dengan menerjunkan 320 penerjun dan dua pesawat CN-295 yang menerjunkan 88 penerjun secara 'free fall'.
Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Natuna (Adil Pradipta/detikcom)

"Wahana udara ini bebas orang mau ngintip latihan, mau apa. Amerika latihan di Alaska saya aja diundang. Saya melihat, oh latihan seperti ini. Yang penting tujuan meningkatkan profesionalisme para pasukan," kata Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Agus Supriatna di lokasi.

Menurutnya secara keseluruhan acara berlangsung lancar. Namun masih ada kekurangan yang seharusnya dapat diperbaiki. "Tetap ada kekurangan, misal setiap jatuh bom tidak boleh lebih dari 30 second, tadi ada yang 37 second," ujarnya.

Kekurangan seperti itu wajib diperbaiki demi mempersiapkan diri di medan perang. Sebab kesalahan kecil dapat berakibat fatal di medan perang.

"Karena mainan angkatan udara detik ya, second. Ada yang 37, 32. ada yang 28. Timing itu paling bagus kalau salah 5 second. dengan waktu yang sesingkat-singkatnya," imbuh Agus. (miq/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads