Kepala Kemenag Rembang, Athoillah, mengatakan pihaknya sudah mendengar kabar kepulangan Kasrin. Maka pada Selasa (4/10/2016) lalu sudah ada petugas Kemenag yang mencari Kasrin di antara rombongan kloter 38.
"Jam 01.40 dini hari tiba. Turun di bandara itu sudah dibariskan sebelum masuk bus, tapi ya tidak ada. Tidak ada yang namanya Kasrin," kata Athoillah kepada detikcom, Kamis (6/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas sudah kami minta turun ke sana (rumah Kasrin), tapi belum ada laporan. Kalau merujuk pada dunia nyata ya tidak ada, kalau dunia lain ya bukan wilayah saya, hahaha," tandasnya.
"Ya monggo (silakan) bagaimana menafsirkannya. Mau gimana lagi, Indonesia ini sedang diuji," tegas Athoillah.
Sejak kabar keberangkatan Kasrin tanggal 23 Agustus 2016 lalu hingga kepulangan hari Selasa (4/10), memang tidak ada saksi yang melihat Kasrin di Makkah atau di kendaraan yang mengantar berhaji.
Hal itu menurut Kasrin karena ia terus menempel pada sosok yang dipanggil Bu Indi. Itu merupakan syarat yang diberikan sosok itu dan membuat orang-orang di sekitarnya tidak menyadari keberadaannya.
"Ya saya lihat orang-orang, tapi mereka tidak melihat saya," katanya.
Sejak kepulangannya, rumah Kasrin di Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah banyak dikunjungi tamu. Mereka ingin mendengar kisah Kasrin dan juga minta didoakan. (alg/trw)