Upacara HUT TNI yang ke-71 oleh Kodam Pattimura di Lapangan Merdeka, Ambon, berlangsung dengan khidmat. Pangdam Pattimura Mayjen Doni Monardo sebagai inspektur upacara menyampaikan pesan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada para prajuritnya.
"Setiap prajurit dan PNS TNI dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Tindakan negatif sekecil apapun akan mengganggu bahkan merusak jati diri TNI," ujar Doni membacakan amanat Panglima TNI seperti tertulis dalam keterangan Kodam Pattimura, Rabu (5/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh prajurit TNI beserta PNS TNI wajib mengedepankan netralitas TNI dalam setiap tahapan proses pilkada," kata Doni.
"Lapor cepat secara hierarkis apabila ada indikasi tindakan ketidaknetralan prajurit dan PNS TNI yang berindikasi mengarah kepada menghambat, mengganggu atau menggalkan pilkada," lanjut mantan Danjen Kopassus itu.
![]() |
Usai upacara, Mayjen Doni beserta jajarannya melakukan pemusnahan senjata ilegal. Adapun senjata yang dimusnahkan adalah 77 pucuk senjata organik dan 211 pucuk senjata rakitan.
"Itu senjata-senjata yang diberikan atau diserahkan oleh masyarakat secara sukarela dalam waktu satu tahun ini," ungkap Kapendam Pattimura Kolonel Arh Hasyim Lalhakim kepada detikcom.
Masyarakat pun ikut terlibat dalam perayaan HUT TNI di Ambon. Bersama para prajurit, sejumlah warga turut tampil dalam sosiodrama perjuangan Pahlawan kebanggaan Tanah Ambon, Kapitan Pattimura.
Acara pun menurut Hasyim dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada masyarakat yang dianggap berjasa terhadap kegiatan TNI. Juga penghargaan bagi atlet-atlet Kodam Pattimura.
"Kemudian acara dilanjutkan dengan makan Patita bersama masyarakat. Patita artinya makan bersama. Ada sekitar 5.000 yang ikut baik dari undangan, peserta upacara, dan warga," jelas Hasyim.
Rangkaian HUT TNI ke-71 di Ambon lalu ditutup dengan karnaval atau pawai. Sejumlah elemen masyarakat dan juga prajurit ikut dalam karnaval ini. Sebagain alutsista pun, kata Hasyim, dipamerkan dalam pawai yang berlangsung di jalan yang berada di pusat kota Ambon.
"Pawai pakaian adat dari berbagai daerah di Maluku. Pawai pakaian militer dari zaman dulu. Anak sekolah dan pramuka ikut. Ada juga penampilan Tari Cakalele," sebutnya.
"Lalu penampilan drum band Yonif 731 dan sejumlah sekolah. Berbagai alutsista TNI termasuk Kapal perang TNI AL ikut juga di pawai ini," imbuh Hasyim.
Kemeriahan HUT TNI ke-71 bukan hanya berlangsung pada tanggal 5 Oktober. Sebelumnya, sejumlah lomba dan kegiatan digelar oleh Kodam Pattimura. Di antaranya adalah lomba memancing, lomba renang teluk 1.500 meter, fun games untuk warga, vokal group, cipta lagu perjuangan, lomba voli, baca puisi dan sebagainya.
![]() |
Karena hadiahnya cukup menggiurkan yakni seperti sepeda motor, lomba memancing diikuti oleh sekitar 3.700 orang. Sementara lomba renang juga ada yang diperuntukkan bagi warga hingga untuk personel TNI/Polri. Ada ratusan orang yang mengikutinya.
"Kebersamaan dengan rakyat telah diwujudkan dalam keseluruhan lomba yang melibatkan masyarakat. Selain untuk mempererat hubungan silahturahmi dan komunikasi, hal tersebut juga menjadi ajang kompetensi bagi pemuda/i Ambon dan Maluku untuk dapat berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," tandas Hasyim. (ear/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini