"Maka dalam kesempatan ini, saya mohon maaf, masih ada prajurit-prajurit saya yang berbuat menyakiti dan membuat rakyat tercederai. Tetapi yakinlah, awasi, pasti akan diproses secara hukum," kata Gatot usai prosesi kenaikan pangkat 13 Pati di Kantor Panglima TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).
Gatot mengatakan, wartawan yang bertugas di Madiun pada Minggu (2/10) lalu itu diketahui tidak mengenakan atribut wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Kontributor NetTV di Madiun Jadi Korban Kekerasan Oknum Kostrad
Gatot lantas bercerita tentang doktrin bahwa TNI itu berasal dari rakyat. Rakyat pula lah yang berjuang merebut kemerdekaan di mana saat itu TNI belum terbentuk.
"Doktrin TNI berasal dari rakyat, yang memerdekakan bangsa ini bukan TNI, tidak ada peran TNI sekecil apapun juga, karena TNI belum ada. Tapi rakyat yang bersama-sama merebut kemerdekaan, saya katakan setiap orang Indonesia itu punya darah patriot," jelas Gatot.
"Bayangkan waktu itu rakyat yang tidak terorganisir mereka berjuang melawan senjata termodern saat itu, dengan senjata sederhana, kemudian bisa menang. Di dunia tidak sampai 5 negara yang merebut kemerdekaannya dengan darah ini. Rakyat adalah ibu kandung TNI," tutupnya.
(rna/imk)











































