Oknum Kostrad Pukul Wartawan di Madiun, Panglima TNI Minta Maaf

Oknum Kostrad Pukul Wartawan di Madiun, Panglima TNI Minta Maaf

Rina Atriana - detikNews
Selasa, 04 Okt 2016 21:03 WIB
Panglima TNI (Foto: Ray Jordan/detikcom)
Jakarta - TNI masih menindaklanjuti kasus pemukulan oknum Kostrad terhadap seorang wartawan di Madiun, Jawa Timur. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun telah menyatakan permintaan maaf terkait kejadian tersebut.

"Maka dalam kesempatan ini, saya mohon maaf, masih ada prajurit-prajurit saya yang berbuat menyakiti dan membuat rakyat tercederai. Tetapi yakinlah, awasi, pasti akan diproses secara hukum," kata Gatot usai prosesi kenaikan pangkat 13 Pati di Kantor Panglima TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).

Gatot mengatakan, wartawan yang bertugas di Madiun pada Minggu (2/10) lalu itu diketahui tidak mengenakan atribut wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil investigasi mereka tidak menggunakan tanda-tanda pers," ujar Gatot.

Baca Juga: Kontributor NetTV di Madiun Jadi Korban Kekerasan Oknum Kostrad
Gatot lantas bercerita tentang doktrin bahwa TNI itu berasal dari rakyat. Rakyat pula lah yang berjuang merebut kemerdekaan di mana saat itu TNI belum terbentuk.

"Doktrin TNI berasal dari rakyat, yang memerdekakan bangsa ini bukan TNI, tidak ada peran TNI sekecil apapun juga, karena TNI belum ada. Tapi rakyat yang bersama-sama merebut kemerdekaan, saya katakan setiap orang Indonesia itu punya darah patriot," jelas Gatot.

"Bayangkan waktu itu rakyat yang tidak terorganisir mereka berjuang melawan senjata termodern saat itu, dengan senjata sederhana, kemudian bisa menang. Di dunia tidak sampai 5 negara yang merebut kemerdekaannya dengan darah ini. Rakyat adalah ibu kandung TNI," tutupnya.

(rna/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads