Menurut Nadiem, setelah adanya sistem performa yang baru, pendapatan para driver naik 19 persen dibanding sebelum adanya sistem performa. Selain itu, sistem tersebut pelanggan lebih merasa puas dengan pelayanan GO-JEK. Salah satu indikatornya adalah waktu tunggu pelanggan untuk mendapatkan driver juga mengalami penurunan.
"Setelah sistem performa diterapkan angka driver yang mendapatkan bonus harian naik 19% dari sebelum sistem performa diterapkan. Selain itu, rata-rata bonus harian yang diterima driver pemenang bonus juga naik Rp 25.000 menjadi Rp 67,000," kata Nadiem dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (4/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari pihak driver GO-JEK yang sejak Senin (3/10) kemarin berdemo menuntut kejelasan dari pihak manajemen terkait sistem performa, mengaku puas dan lebih mengerti mengapa perusahaan mengeluarkan sistem seperti itu. Rusdi Hadianto, yang menjadi perwakilan driver akan mengkomunikasikan pertemuan tersebut kepada rekan-rekannya yang lain, agar dapat menghindari kesalahpahaman di antara rekan driver.
"Sistem tersebut diberlakukan supaya kami bisa semakin banyak dapat pelanggan. Sebenarnya, kantor (GO-JEK-red) tidak pernah punya maksud buruk. Pak Nadiem selalu mikirin gimana kita bisa lebih sejahtera," ujar Rusdi.
Dari pihak Polda Metro Jaya yang diwakili oleh Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana, meminta para driver tidak mudah tersulut emosi dengan isu-isu yang masih simpang siur. Kepada pihak GO-JEK, Suntana meminta untuk meningkatkan komunikasi kepada para driver-nya.
"Saya menghimbau rekan-rekan mitra driver untuk cross check dulu dengan pihak GO-JEK bila ada kabar yang simpang siur," kata Suntana.
(bis/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini