Menantang Cagub-Cawagub DKI Jakarta Kampanye ala PPAP, Berani?

Surat dari Buncit

Menantang Cagub-Cawagub DKI Jakarta Kampanye ala PPAP, Berani?

Melanie Saskia Yusuf - detikNews
Selasa, 04 Okt 2016 18:17 WIB
Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Istimewa Jakarta 2017 sudah di depan mata. Tiga pasang calon gubernur-calon wakil gubernur yang bertarung harus bersiap merebut hati hampir 7 juta pemilih. Sebagian dari para pemilih itu merupakan pemilih muda.

Generasi muda sekarang ini, atau yang disebut sebagai generasi milenial, merupakan generasi yang hidup di dunia digital. Generasi milenial ini tumbuh, berkembang, dan banyak berinteraksi di ruang-ruang digital.

Eksistensi diri di media sosial tidak kalah penting dengan kedudukan yang dicapai di dunia nyata. Bahkan ada juga yang lebih aktif di dunia maya dibanding di alam nyata. Kepraktisan yang didapat dari gaya hidup generasi milenial ini, pemikiran dan tren juga bisa disebar lewat media digital. Dan generasi milenial ini suka mengikuti tren yang menyebar lewat media-media digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, salah satu tren yang sedang digandrungi para milenial adalah lagu dan joget "Pen Pineapple Apple Pen", yang biasa disingkat PPAP. Penyanyinya adalah komedian asal Jepang, Kazuhiko Kosaka, yang lebih populer dipanggil Piko Taro. Lagu ini populer karena liriknya yang simpel dan terkesan lucu, joget Piko Taro untuk lagu ini juga terbilang lucu.

"I have a pen, I have an Apple, Uh! Apple pen...! I have a pen, I have pineapple, Uh! Pineapple pen!" Demikian lirik lagunya.


Liriknya memang terdengar aneh dan tidak ada artinya. Sejumlah situs di Internet mencoba mengulas maksud lirik dan joget lagu PPAP, tapi tidak ada yang benar-benar meyakinkan. Kebanyakan menyimpulkan lirik lagu itu tidak ada maknanya, dan hanya upaya untuk menciptakan tren belaka.

Jika benar lagu ini diciptakan hanya untuk menciptakan tren, bisa dibilang upaya tersebut berhasil. Klip video PPAP yang diunggah di YouTube sangat populer. Hingga pukul 16.00 WIB, Selasa (4/10/2016), video berdurasi 51 detik itu sudah ditonton 43,8 juta kali.

Gaya Piko Taro, yang menyanyikan PPAP sambil berjoget-joget dan berpenampilan aneh, sanggup menghipnosis para netizen dan tertarik menirunya. Demam PPAP mewabah, layaknya Gangnam Style dan Harlem Shake beberapa waktu lalu. Video PPAP diduplikasi, ditiru, dan diparodikan.

Demam PPAP juga merambah Indonesia. Sudah banyak juga video YouTube yang dibuat orang Indonesia menduplikasi goyang PPAP. Banyak juga yang memparodikannya, mengubah liriknya sesuka hati. Seperti yang sudah-sudah, Indonesia juga terjangkit tren dunia.

Apa kaitannya dengan pilgub DKI 2017?

Tren PPAP ini bisa dimanfaatkan oleh para cagub-cawagub DKI untuk berkampanye. Lirik PPAP yang simpel bisa diubah, disesuaikan dengan materi kampanye. Dengan mengikuti tren PPAP ini, para cagub-cawagub berpeluang menggaet pemilih muda. detikcom menantang para cagub-cawagub beradu kreativitas memanfaatkan tren PPAP ini sebagai materi kampanye. Berani?

(tor/iy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads