"Jadi, hal ini menunjukkan Ahok sebagai incumbent masih menjadi nomor satu pada hasil survei. Namun survei ini sebagai wake up call bagi incumbent bagi Ahok. Karena posisinya incumbent elektabilitasnya terus merosot bahkan di survei kami hanya 31,4 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di Graha Dua Rajawali β Lingkaran Survei Indonesia Jl. Pemuda No. 70 Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (4/10/2016).
Hal ini diungkapkan Adjie saat konferensi pers hasil temuan dan analisis survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA "Ahok Potensial Kalah ?". Adjie mengatakan bahwa sangat besar kemungkinan terjadi Pilgub dua putaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai petahana, Ahok dinilai memiliki peluang lebih besar masuk ke putaran kedua. Tinggal ditunggu lawannya, apakah Anies-Sandiaga atau Agus-Sylviana, tergantung efektivitas strategi masing-masing.
"Kalau terjadi dua putaran segala kemungkinan bisa terjadi. Karena kita tidak tahu siapa yang muncul di putaran kedua. Namun dari data ini kemudian Ahok masuk ke putaran kedua. Siapa pun lawannya mungkin saat ini publik masih memiliki figur di luar incumbent, dengan data ini total suara Anies dan Agus di atas suaranya Ahok," ulas Adjie.
Lembaga survei politik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipimpin Denny JA merilis hasil survei Pilgub DKI 2017. Dari hasil survei 3 pasangan kandidat, pasangan Ahok-Djarot memuncaki peringkat dengan elektabilitas 31,4 persen.
Disusul Peringkat kedua diisi oleh Anies-Sandiaga dengan elektabilitas 21,1 persen. Kemudian di posisi ketiga ada Agus-Sylviana dengan elektabilitas 19,3 persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebesar 28,2 persen.
(tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini