Keris dan Rajah di Padepokan Dukun Pembunuh yang Ngaku Bisa Gandakan Emas

Keris dan Rajah di Padepokan Dukun Pembunuh yang Ngaku Bisa Gandakan Emas

Fajar Pratama - detikNews
Selasa, 04 Okt 2016 12:55 WIB
Foto: Foto: Facebook Padepokan Satrio Aji
Jakarta - Peristiwa pembunuhan yang terkait dengan suatu padepokan kembali terjadi. Setelah ramai Dimas Kanjeng Taat Pribadi, kini ada Anton pemimpin padepokan Satrio Aji yang jadi tersangka kasus pembunuhan.

Anton ditetapkan sebagai tersangka, tepatnya disangka sebagai otak pembunuhan Shendy dan Sanusi yang mayatnya ditemukan di Limo, Depok. Anton mengeksekusi Shendy dan Sanusi yang merupakan pengikutnya dengan memberi kopi yang sudah dicampur racun. Anton melakukan hal itu lantaran kerap ditagih uang 'investasi' penggandaan emas oleh kedua korban.

Uang 'investasi' tersebut terkait erat dengan padepokan Satria Aji yang dibentuk oleh Anton. Polisi menyebut padepokan ini memiliki anggota di jejaring media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka Anton ini punya Padepokan Satrio Aji di Kampung Sirap, Sukmajaya. Dia sudah memiliki banyak pengikutnya di Facebook," ujar Kapolresta Depok Kombes Harry Kurniawan kepada detikcom, Selasa (4/10/2016).

Dilihat pada pukul 12.30 WIB, laman akun 'Padepokan Satrio Aji (Penggemblengan Tenaga Dalam)' memiliki 17 anggota plus satu admin. Akun dengan mode public group ini dibentuk pada Agustus 2017.

Dalam postingan di akun tersebut, diunggah beberapa foto terkait dengan kegiatan padepokan. Kebanyakan kegiatan berkumpul bersama.

Keris dan Rajah di Padepokan Dukun Pembunuh yang Ngaku Bisa Gandakan EmasKeris dan Rajah di Padepokan Dukun Pembunuh yang Ngaku Bisa Gandakan Emas
Selain kegiatan kumpul-kumpul, dalam diskusi di akun tersebut juga diunggah foto beberapa keris dan rajah (sekumpulan huruf-huruf atau kalimat yang membentuk suatu bentuk tertentu). Tak dijelaskan dalam diskusi itu apa fungsi dari keris dan rajah tersebut.

Kapolresta Depok Kombes Harry Kurniawan mengatakan tersangka Anton memang kerap menggunakan benda-benda seperti keris untuk diklaim sebagai jimat yang mampu membuat harta melimpah.

"Dia mengaku bisa menggandakan uang, emas, kemudian melakukan praktik aji-aji sampai memberikan jimat atau pelet asihan untuk memikat perempuan," jelas Harry.

Namun praktik ilmu hitam itu rupanya hanya modus penipuan belaka. Alih-alih memberikan ajian kepada para pengikutnya, Anton justru melakukan penipuan dengan modus bisa menggandakan uang hingga emas.

"Menurut pengakuannya dia bisa menggandakan uang atau emas. Tetapi kenyataannya, emasnya emas palsu," ungkapnya.

Polisi menyita sejumlah emas batangan palsu di padepokan Anton. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah keris, kain bertuliskan huruf Arab dan sejumlah barang klenik lainnya. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads