Kesaksian Tinul Paling Menyedot Perhatian Pengunjung
Kamis, 31 Mar 2005 18:37 WIB
Jakarta - Sidang Adiguna yang sudah berlangsung beberapa bulan kembali menyedot perhatian pengunjung, Kamis (31/3/2005) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl Gajah Mada. Daya tarik itu dimunculkan oleh Novia Herdiana alias Tinul, saksi kunci kasus penembakan Rudy Natong oleh Adiguna Sutowo.Ketika Tinul bersaksi, ratusan pengunjung seolah tersihir. Pengunjung terdiam mendengarkan Tinul dengan sorot mata tak beranjak dari perempuan lajang yang ayu itu. Apalagi nada bicara Tinul juga menarik hati, cukup manja. Meskipun dia banyak menjawab "tidak tahu", tapi tetap saja pengunjung dengan suka cita mendengarkannya dengan serius,Tinul rupanya tahu dia menjadi pusat perhatian. Eksekutif sebuah hotel bintang lima itu akhirnya terpaksa banyak menunduk. Bahkan dia tidak berani berhadapan dengan pengunjung yang berada di belakang kursinya.Makanya, ketika hakim memintanya maju ke depan mejanya untuk melihat berkas dan barang bukti dan setelah selesai Tinul kembali ke kursinya, Tinul lebih suka berjalan mundur. Dan jalan mundur itu terjadi berulang-ulang. Tak ayal ini membuat audiens tersenyum-senyum. Dalam kesaksiannya, Tinul juga banyak menyelipkan bahasa Inggris.Mas GunaDalam kesaksiannya, Tinul mengatakan dia berada di Fluid Bar bersama Adiguna yang biasa dipanggilnya dengan Mas Guna beserta keluarganya. Mereka datang sekitar pukul 3 dinihari tanggal 1 Januari 2005."Setelah itu kami berpencar. Saya bertemu Mas Guna sebanyak 2 kali, yaitu di meja DJ dan di meja bar," kata perempuan berambut panjang ini. Di meja bar, saat itu Tinul memesan 2 minuman yaitu martini dan vodka. Saat itu adiguna duduk di atas meja bar."Martini untuk saya dan Vodka untuk Mas Guna. Saya lansung bayar dengan kartu kredit HSBC dan diterima.Setelah itu di keliling ke bar," kata Tinul.Tak berapa lama kemudian terdengar letusan. "Saya lalu lari balik ke kamar 1564, dan membangunkan Vika (istri Adiguna) yang sedang tertidur. Saya menceritakan yang terjadi bahwa terdengar letusan dan tidak tahu kondisi Mas Guna," tutur Tinul.Kondisi bagaimana? tanya hakim. "Apakah Mas Guna berkelahi atau tidak," jawab Tinul.Setelah itu Tinul bertemu lagi dengan Adiguna sekitar pukul 05.30 WIB. Pukul 08.30 WIB ketika dibangunkan polisi, dia tidak melihat lagi Adiguna di kamarnya.
(nrl/)